Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Sosial (Kemensos) meminta masyarakat waspada terhadap link palsu yang tengah beredar di grup chat WhatsApp, yang berisi informasi pencairan dan pendaftaran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH).
Info_jakartatimur mengunggah empat meme yang berkaitan dengan hoax bansos. Pertama, sebuah back ground hitam dengan tulisan: waspada hoax terkait bansos.
Kedua, keterangan dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang tidak pernah membuat situs atau tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bansos.
Ketiga, contoh tautan yang berisi berita bohong alias hoax. Isinya, telah dibuka pencairan bantuan Program Keluarga Harapan tahap 3. Daftarkan diri Anda sebelum ditutup.
Baca juga : Harga BBM Subsidi Naik, Program Bansos Bisa Diberikan Selama 4 Bulan
Keempat, warga yang ingin mengetahui informasi terkait bansos bisa melalui website resmi Kemensos melalui tautan kemensos.go.id.
Selain itu, warga bisa mengecek kebenaran informasi melalui pesan whatsApp ke Chatbot Mafindo di 085921600500 atau di cek disitus Kementerian Kominfo di https://komin.fo/inihoaks atau di https://turnbackhoax.id atau di https:/cekfakta.com
Info_jakartatimur mengimbau masyarakat tetap waspada di tengah maraknya disinformasi dan hoax terkait pendaftaran bansos.
Baca juga : Hati-hati Arema! Carlos Fortes Sudah Pulih Nih...
“Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh @kemensosri, agar kita terhindar dari hoax maupun modus penipuan lain,” ajak Info_jakartatimur dalam caption-nya.
Akun @ervinaogger mengingatkan adanya link palsu pendaftaran bansos Kemensos beredar yang mengincar NIK atau Nomor KTP.
Akun @YayasanLKIS mengatakan, informasi hoax tentang pendaftaran serta pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tahap ke-3 dari pemerintah beredar di media sosial (medsos)
Baca juga : Shanty, Hapus Nama Suami
“Setelah ditelusuri, ternyata link atau tautan tidak benar. Sebab, link yang beredar itu upaya scam atau penipuan, karena meminta pengakses mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk mendapat PKH,” ujarnya.
Akun @alriandi1912 mengaku mendapat link di WhatsApp group untuk mendaftar bansos BBM. Namun, setelah dibuka ada perintah memasukkan NIK dan share ke group WA juga. “Waduh, gimana kalau penipuan, mana sudah masukin NIK,” kata dia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya