Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Shadow Organization Kemendikbudristek Makin Disorot

Mas Menteri, Tim Bayangan Kudu Sesuai Aturan Lho Ya...

Selasa, 27 September 2022 06:20 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim. (Foto: Dok. Kemendikbudristek)
Mendikbudristek Nadiem Makarim. (Foto: Dok. Kemendikbudristek)

 Sebelumnya 
Sebetulnya, kata @warnaproject, Nadiem tidak perlu shadow organization un­tuk melaksanakan program digitalisasi. Soalnya, Mas Menteri yang bilang, dengan Leaning Content Development (LCD), para staf kementerian bisa bikin aplikasi sendiri.

“Tingkat kepercayaan menteri ke ASN Kemendikbudristek rendah sepertinya, bisa dimaklumi,” sahut @Viogozza.

“Kenapa Nadiem tidak membuat Dirjen baru yang khusus menangani teknologi dan pengolahan data di Kemendikbudristek. Kok malah ngontak tim bayangan,” kri­tik @MuhammadAshra.

Baca juga : Kemendikbudristek Dorong Kemampuan Kelola Budaya Dengan Cara Kreatif

Akun @srytmn menekankan, pembentukan dan pengangkatan apapun, ter­masuk shadow team di Kemendikbudristek harus sesuai undang-undang. Meski niat­nya baik, tapi birokrasi tidak mengenal niat baik.

Menurut @ivanazhari, Nadiem terlalu over confident, tanpa memikirkan dampak pada pihak di luar Kemendikbudristek yang selama ini turut memikirkan mutu pendidikan. Termasuk, para ASN di dalamnya, yang terkesan dianggap ‘tidak becus’.

“Kenapa setiap tahun Kemendikbudristek masih rekrut PNS kalau ada tim bayangan. Mendingan 400 orang ini diusulkan menjadi PNS saja,” kata @devils4dvocats.

Baca juga : Swasta Dan Nirlaba Dukung Kemendikbudristek Revitalisasi UKS Melalui Sekolah Sehat

Sementara, @Ainunchomsun membela Nadiem. Dia bilang, bila mau mendengar­kan dengan jernih yang dilakukan Mas Menteri, hal yang wajar. Sebab, transfo­masi teknologi pendidikan itu besar sekali dan waktunya pendek hanya 5 tahun, ditambah ada pandemi Covid-19.

“Selama Kemendikbudristek mempu­nyai visi dan misi serta anggaran yang memadai untuk mengontrak tim bayan­gan tersebut, tidak masalah. Selama visi dan misi tercapai,” tandas @Lanrizky.

Menurut @FitrawanUmar, tim bayan­gan yang terdiri dari para ahli dan konsul­tan, wajar digunakan pihak luar. Karena, biasanya mekanismenya terbuka dan transparan.

Baca juga : Kemenkes Luncurkan Platform Integrasi Data Layanan Kesehatan SATUSEHAT

“Kenapa Kemendikbudristek mem­punyai tim bayangan? Karena pe­gawai kementerian belum mum­puni untuk mengerjakan transformasi digital yang harus dikerjakan cepat, akurat dan berkualitas,” kata @Drayanaindra. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.