Dark/Light Mode

Shadow Organization Kemendikbudristek Makin Disorot

Mas Menteri, Tim Bayangan Kudu Sesuai Aturan Lho Ya...

Selasa, 27 September 2022 06:20 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim. (Foto: Dok. Kemendikbudristek)
Mendikbudristek Nadiem Makarim. (Foto: Dok. Kemendikbudristek)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim bayangan (shadow organization) bentukan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim semakin ramai disorot. Anggota tim ini berjumlah 400 orang dengan posisi setara dengan Direktur Jenderal.

Terkuaknya tim bayangan bentukan Mendikbudristek Nadiem Makarim ini pertama kali dicuitkan akun @ShamsiAli2 pada Kamis (22/9). Kini, video ber­durasi 45 detik itu telah di-retweet 3.000 kali dan disukai lebih 9.200 orang.

Dalam video itu, Nadiem sedang menghadiri sebuah rapat di Markas Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika. Dalam penyampaiannya, Nadiem mengaku memiliki 400 manager produk, insinyur perangkat lunak dan ilmuwan yang bekerja sebagai tim yang melekat kepada Kementerian.

Baca juga : Kemendikbudristek Dorong Kemampuan Kelola Budaya Dengan Cara Kreatif

Nadiem mengatakan, tim tersebut bukan vendor untuk Kementerian, melainkan memiliki posisi setara dengan Direktur Jenderal (Dirjen) di Kemendikbudristek.

Ketua Bidang Kajian dan Riset Kebijakan Pendidikan NU Circle, Ki Bambang Pharma curiga shadow organization di Kemendikbudristek yang menyebabkan carut marutnya kebijakan pendidikan nasional. Kata dia, ketidakpahaman dan kepongahan menyebabkan salah desain kebijakan pendidikan nasional.

“Jadi, Naskah Akademik RUU Sisdiknas tidak menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai nilai dasar Profil Pelajar Pancasila,” kritiknya.

Baca juga : Swasta Dan Nirlaba Dukung Kemendikbudristek Revitalisasi UKS Melalui Sekolah Sehat

Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Zanatul Haeri mendesak Badan Pengawas Keuangan (BPK) memeriksa dana yang digunakan untuk menggaji 400 anggota tim bayangan tersebut. Apakah dana itu bersumber dari APBN atau bukan.

“Sumber dana ini harus dibuka ke publik secara transparan. P2G mendesak BPK merespons ini,” katanya.

Kepala Bidang Diklat dan Peningkatan Kompetensi Guru P2G Fauzi Abdillah menyoroti soal posisi ASN, baik struktural dan fungsional di Kemendikbudristek.

Baca juga : Kemenkes Luncurkan Platform Integrasi Data Layanan Kesehatan SATUSEHAT

Dia menilai, kehadiran 400 orang di tim bayangan ini dapat merusak tatanan birokrasi di internal Kemendikbudristek. “Sebab jumlahnya tak sedikit, 400 orang,” ujarnya.

Akun @RobiSuwarga sedih karena ASN di Kemendikbudristek ditempatkan sebagai tamu di rumahnya sendiri. “Mau dibawa ke mana pendidikan negeri ini,” kata dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.