Dark/Light Mode

Diserang Video Hoaks

Prabowo Justru Diuntungin

Selasa, 18 Oktober 2022 07:40 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Foto: Facebook)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Media sosial belakangan ramai dengan hoaks yang menyudutkan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. Di berbagai platform seperti YouTube, Facebook, dan WhatsApp, akun-akun tak jelas menyebarkan video Menteri Pertahanan itu menyatakan mundur sebagai menteri dan dari Calon Presiden 2024.

Di YouTube, kabar bohong ini berjudul Mengejutkan! Prabowo Mundur dari Jabatannya! Tak Ingin Terjerumus ke Jalan Busuk Jokowi. Video di platform ini memviral dan ditonton sebanyak 29 ribu kali.

Baca juga : Ganjar Pranowo Serukan Piknik Lokal Untuk Bangkitkan UMKM

Setelah ditelusuri, video ini berisikan potongan-potongan gambar yang dirangkai jadi narasi bohong. Salah satu gambar yang dirangkai adalah video pernyataan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani soal pengunduran diri mantan Menteri Kelautan dan Perinakan, Edhy Prabowo November 2020.

Menanggapi hal tersebut, Partai Gerindra menyatakan video yang viral ini bohong belaka. Sebab, Prabowo justru kian semangat menatap Pilpres 2024.

Baca juga : Prabowo Capres Sudah Harga Mati

Pengamat politik sekaligus Direktur Indo Strategi Research and Consulting Arif Nurul Imam melihat, iklim politik mulai hangat. Sehingga, tak heran serangan black campaign kepada tokoh potensial Pilpres 2024 mulai dilancarkan. Selain menyasar tokoh, hoaks juga melanda partai politik.

Dikatakan, cara seperti ini menabrak norma demokrasi. Selain itu, isu black campaign model lama, sudah tak efektif. Malah bisa menguntungkan pihak yang diserang.

Baca juga : Prabowo-Puan, Mudah Kalau Ingin Tunangan

“Malah bisa bikin Prabowo elektabilitasnya melejit. Pengguna media sosial kita sudah cerdas. Meski ada di paltform tertentu yang literasinya rendah, tapi kampanye yang menjelek­kan, apalagi black campaign sudah tak laku,” kata Arif dalam keterangannya, kemarin.

Menurutnya, daripada membuat narasi hoaks, lebih baik tim kampanye maupun simpatisan, adu prestasi dan gagasan jagoannya. Terutama lebih mengutamakan narasi yang cerdas dan kreatif yang menarik kaum milenial sebagai pemilih terbanyak dalam Pemilu 2024. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.