Dark/Light Mode

Diisengin Video Hoaks

Prabowo Capres Sudah Harga Mati

Senin, 17 Oktober 2022 07:47 WIB
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto (Foto: Dido/RM)
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto (Foto: Dido/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali jadi korban orang jahil. Usai dikerjain baliho siluman, kali ini Prabowo diisengin video hoaks yang menyebutnya mundur sebagai capres. Partai Gerindra langsung membantah video tersebut. Bagi Gerindra, Prabowo capres sudah harga mati. 

Video hoaks itu pertama kali muncul di YouTube, diupload oleh kanal RADAR BERITA, kemudian banyak di-share di media sosial. Video ini diberi judul: Mengejutkan! Prabowo Mundur dari Jabatannya!! Tak Ingin Terjerumus ke Jalan Busuk Jokowi ini. Di-posting sejak tanggal 12 Oktober.  

Video berdurasi 9 menit 55 detik itu, dicurigai sebagai editan berisi pernyataan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani yang sudah dipotong-potong. Di video itu, Muzani menyebut Prabowo mengundurkan diri sebagai menteri dan sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra. Padahal, jabatan Prabowo di Gerindra adalah sebagai Ketua Umum.

Setelah ditelusuri, ternyata video itu diambil dari pernyataan Muzani saat menyampaikan status Edhy Prabowo di Partai Gerindra usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus suap izin ekspor benih lobster. Edhy saat itu adalah Menteri Kelautan dan Perikanan dan juga Waketum Partai Gerindra. 

Baca juga : Gerindra Pastikan, Video Prabowo Mundur Jadi Capres 100 Persen Hoax

Video Muzani setahun lalu itu, sama persis dengan yang diunggah kanal RADAR BERITA. Mulai kemeja yang dikenakan Muzani hingga isi pernyataannya. Hanya saja, di video yang telah diedit itu, nama Edhy dihapus. Sehingga yang diperdengarkan ke video hanya nama Prabowo.

Meskipun banyak kejanggalan, ternyata video hoaks itu mendapat atensi cukup besar juga dari warganet. Hingga berita ini ditulis, video yang diunggah oleh kanal YouTube RADAR BERITA itu sudah 37 ribu kali ditonton. Bahkan, di kolom komentar, banyak warganet yang percaya terkait mundurnya Prabowo. 

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad buru-buru mengklarifikasi. Menurutnya, video tersebut tidak benar alias hoaks. Ia menegaskan, Partai Gerindra selalu berjuang untuk memenangkan bosnya itu, menjadi presiden di Pemilu 2024 nanti. "Berita tersebut tidak benar," kata Dasco kepada wartawan, kemarin.

Ia menegaskan, Prabowo telah menerima mandat dari pengurus dan kader Gerindra untuk maju sebagai capres. "Pak Prabowo menerima mandat penuh dari seluruh pengurus dan kader Gerindra untuk maju sebagai calon presiden dari Partai Gerindra," lanjutnya.

Baca juga : Teddy Ingin Didampingi Pengacara Keluarga

Dia berharap, kepada kader dan simpatisan tidak usah terpengaruh dengan video hoaks tersebut. Dasco juga menyerukan jajaran Gerindra terus memperjuangkan kemenangan Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2024.

"Untuk para kader dan simpatisan yang ada di seluruh Indonesia untuk tetap tenang dan tetap terus berjuang mendukung Prabowo sebagai calon presiden di 2024," ujar Wakil Ketua DPR tersebut.

Apa sebetulnya motivasi dari si pembuat video ini? Pakar Komunikasi Digital, Anthony Leong memperkirakan, video tersebut bertendensi politik. Tujuannya, untuk menurunkan pamor Prabowo. 

Sebab, sampai saat ini elektabilitas Prabowo masih cukup tinggi di berbagai lembaga survei. Sehingga, dengan video tersebut, si pengunggah berharap elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) itu, bisa anjlok. Karena para pendukungnya mengalihkan pilihannya kepada capres lain. 

Baca juga : Bikin Belanja Pemerintah Terjamin, Penyesuaian Harga BBM Diapresiasi

"Saya kira ini ada pihak luar yang ingin mendegradasikan atau ingin menurunkan pamor dan elektabilitas pak Prabowo yang mulai menaik," kata Anthony, ketika dikonfirmasi, tadi malam. 

Sebelumnya, Prabowo juga pernah dikerjain oleh baliho siluman yang banyak dipasang di berbagai daerah. Baliho yang berisi gambar Prabowo dengan Presiden Jokowi itu, dipasang khususnya di daerah-daerah yang menjadi basis kemenangan Prabowo di Pilpres 2019. Partai Gerindra memastikan, baliho itu bukan berasal dari kader Gerindra maupun relawan Prabowo.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.