Dark/Light Mode

Heru Budi Bukan Orang Baru Di DKI

Gubernur Jakarta Oke Kasetpres Juga Oke…

Selasa, 18 Oktober 2022 06:30 WIB
Pejabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto: RANDY TRI KURNIAWAN / RM)
Pejabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto: RANDY TRI KURNIAWAN / RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Heru Budi Hartono resmi dilantik menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), kemarin. Heru mengisi posisi Anies Baswedan, yang berakhir, Minggu (16/10).

Meski menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru tetap memegang jabatan sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) yang dijabatnya sejak 2017.

Heru bukan orang baru di Pemerintahan DKI Jakarta. Sebab, kariernya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagian besar dihabiskan di Pemda DKI Jakarta.

Baca juga : Gus Jazil: Agama Dan Negara Harus Jalan Berdampingan

Terakhir, dia menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah antara 2015-2017. Kala itu, DKI Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Deputi Bidang Protokol, Pers’dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, posisi Heru Budi Hartono selaku Kasetpres tidak perlu diganti. Meski yang bersangkutan telah resmi menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.

Sebab, Heru terpilih salah satunya karena faktor status jabatan eselon I selaku Kasetpres.

Baca juga : Dimesrai Jokowi, Para Capres Jangan Geer..!

“Artinya, karena kinerja beliau sebagai Kasetpres. Jadi tidak perlu diganti, tinggal dijalankan saja di dalam seperti apa,” ujar Bey di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.

Terpenting, kata Bey, Pj Gubernur DKI tidak menganggu pelayanan kepada Presiden dan Ibu Kota Negara. Apalagi, kesekretariatan presiden sudah mempu­nyai standar kerja sehingga tidak akan mengalami perubahan. “Jadi, tidak perlu diganti,” kilahnya.

Oleh karenanya, kata Bey setelah di­lantik menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta, pegawai Sekretariat Presiden hanya men­gucapkan selamat kepada Heru. “Kami tidak mau melepas,” tutur Bey.

Baca juga : Kasetpres: Esok Penuh Misteri

Dia menyampaikan, selama ini mekan­isme kerja di Sekretariat Presiden sudah terbangun dengan baik. Terlebih setelah terjadi pandemi Covid-19, mekanisme koordinasi dan rapat secara daring men­jadi kebiasaan baru. Sehingga efesiensi kerja lebih terlatih dan berjalan lancar.

“Ya tentunya fleksibel aja, jadi tidak perlu kaku-kaku. Pak Heru kalau sibuk ada saya dan Bu Deputi Rika,” ungkap Bey.

Bey menekankan, yang penting adalah kecepatan pengambilan keputusan tetap dilakukan. “Kami sudah menghitungkan risiko-risiko itu. Jadi Insya Allah tidak akan berubah,” kata dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.