Dark/Light Mode

Terpilih Jadi PM Inggris Yang Baru, Liz Truss Janji Atasi Krisis Energi

Senin, 5 September 2022 23:33 WIB
Liz Truss saat menyampaikan pidato kemenangannya sebagai Perdana Menteri Inggris yang baru, Senin (5/9). (Foto: YouTube/This Morning)
Liz Truss saat menyampaikan pidato kemenangannya sebagai Perdana Menteri Inggris yang baru, Senin (5/9). (Foto: YouTube/This Morning)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss akhirnya terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris yang baru. Menggantikan Boris Johnson yang mengundurkan diri pada Juli lalu, pasca mencuatnya serangkaian skandal.

Pemilik nama lengkap Mary Elizabeth Truss itu berhasil meraih suara terbanyak dalam kontes kepemimpinan Partai Konservatif, dengan meraup 81.326 suara. Mengungguli mantan kanselir Inggris yang juga mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak, yang mendulang 60.399 angka.

Dalam pidato kemenangan singkat di sebuah pusat konferensi di London pada Senin (5/9), Truss berjanji akan segera mengambil tindakan untuk mengatasi krisis ekonomi dan sosial, yang kini membelit Inggris.

Baca juga : ETWG Jadi Percepatan Transisi Energi G20

Tanpa memberikan perincian, Truss juga menjanjikan suatu rencana berani untuk memotong pajak dan membangun pertumbuhan ekonomi.

"Kita harus menyelesaikan krisis energi. Bukan hanya menuntaskan tagihan energi masyarakat, tetapi juga menangani masalah jangka panjang yang kita miliki tentang pasokan energi," ujar Truss yang lahir di Oxford pada 26 Juli 1975, seperti dilansir CNN International, Senin (5/9).

Truss menghadapi tantangan berat memimpin negara, melalui krisis biaya hidup terburuk dalam beberapa dekade.

Baca juga : IPA: Gas Bumi Jadi Jembatan Transisi Energi

Inflasi Inggris saat ini berada pada level tertinggi 40 tahun. Tagihan energi akan meningkat ratusan, mungkin ribuan poundsterling per tahun.

Sebelum tahun 2022 berakhir, Inggris diperkirakan akan memasuki resesi. Bank of England meramal, inflasi bakal melonjak hingga 13 persen pada akhir tahun ini.

Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, inflasi Inggris tembus di atas 10 persen. Sebagian besar faktor pencetusnya adalah kenaikan biaya energi, makanan dan bahan bakar.

Baca juga : Hima Persis Gelar Aksi Nasional, Hadirkan Kontribusi Untuk Atasi Krisis

Setelah Johnson resmi mengundurkan diri dari jabatannya si hadapan Ratu Elizabeth pada Selasa (6/9), Truss juga akan mengunjungi Ratu di kediamannya di Balmoral, Skotlandia.

Sebagai pemimpin partai terbesar di parlemen, Truss akan diundang untuk membentuk pemerintahan. ***
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.