Dark/Light Mode

Acungkan Jari Tengah Ke Petugas Imigrasi Soetta

WN Australia Dan Jepang Minta Maaf

Kamis, 20 Oktober 2022 13:05 WIB
Pasangan WNA asal Australia dan Jepang, Maziar Darvishi dan Megumi Tadatsu  meminta maaf karena melakukan tindakan kekerasan dan menghina petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta). (Foto: Humas Ditjen Imigrasi)
Pasangan WNA asal Australia dan Jepang, Maziar Darvishi dan Megumi Tadatsu meminta maaf karena melakukan tindakan kekerasan dan menghina petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta). (Foto: Humas Ditjen Imigrasi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasangan WNA asal Australia dan Jepang, Maziar Darvishi dan Megumi Tadatsu meminta maaf karena melakukan tindakan kekerasan dan menghina petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Permintaan maaf itu disaksikan langsung oleh Kedutaan Besar Australia dan Jepang di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soetta.

"Saya minta maaf atas tindakan saya telah menghina petugas," kata Maziar dalam siaran pers yang dikeluarkan pihak Imigrasi Bandara Soetta, dikutip Kamis (20/10).

Baca juga : WN Australia Dan Jepang Acungkan Jari Tengah Ke Petugas Imigrasi Soetta

"Saya minta maaf atas tindakan saya kepada petugas Imigrasi yang bertugas. Dan saya telah berbuat tidak baik karena overstay," sambung Megumi.

Maziar dan Megumi disebut berjanji tidak mengulangi perbuatan serupa dan bersedia membayar denda overstay. Maziar juga meminta agar Imigrasi tidak membawa kasus tersebut ke ranah pidana atau melaporkan ke polisi.

Peristiwa tindakan kekerasan dan penghinaan dimaksud terjadi pada Senin (17/10), di Terminal 3 Keberangkatan Bandara Internasional Soetta sekitar pukul 19.35 WIB.

Baca juga : KPK Periksa Lukas Enembe Senin Pekan Depan

Maziar dan Megumi bersama kedua anaknya saat itu hendak terbang ke Australia menggunakan pesawat QF42. Namun, mereka gagal terbang lantaran telah overstay masing-masing selama dua hari berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen keimigrasian.

Mereka lantas diminta untuk membayar beban biaya overstay tersebut. Akan tetapi, Maziar menolak. Dia disebut melakukan tindakan kekerasan dengan melempar petugas Imigrasi dengan amplop berwarna coklat.

Dia juga mengacungkan jari tengah, yang dipandang sebagai simbol penghinaan dan sikap merendahkan petugas ketika menjalani pemeriksaan di ruangan penyidik Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPIN Soetta.

Baca juga : KAI Akan PK Putusan Kasasi Sengketa Tanah Di Kelurahan Garuda, Kota Bandung

"Kami sangat tersinggung, pak Menteri juga sangat tersinggung. Tindakan ini sudah masuk dalam unsur pidana," sesal Kepala Imigrasi Bandara Soetta Muhammad Tito Andrianto. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.