Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Covid varian Omicron masih merebak di tengah masyarakat. Varian tersebut sudah beranak pinak dengan berbagai subvariannya. Cucu teranyar Omicron yakni subvarian XBB.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, varian tersebut sudah berkembang di tengah masyarakat. Jika tidak mau tertular Covid-19, masyarakat harus waspada.
Caranya, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) 3M, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker.
Pakar mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Angky Budianti menjelaskan, turunan dari Omicron B.1.1.529, yakni subvarian XBB memiliki kekhasan pada kecepatan penularannya.
Baca juga : Varian Omicron XBB Picu Ledakan Kasus Di Malaysia
Namun, bagi mereka yang sudah divaksin atau pernah terpapar umumnya mengalami gejala ringan ketika tertular XBB.
“Memang Omicron ini termasuk juga XBB, lebih khas pada kecepatan penyebarannya,” ujar dia dalam diskusi virtual, kemarin.
Tidak hanya daya tular cepat, XBB juga ada kemungkinan bisa menembus imunitas individu yang sudah divaksin atau pernah tertular Covid-19 atau diistilahkan imun escape.
“Namun imun escape ini masih dalam proses pengawasan oleh WHO (World Health Organization). Meski begitu, menurut data mayoritas klinisnya itu lebih ringan,” kata Angky.
Baca juga : Warga Latvia Belajar Membatik
Menurut dokter dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ini, mutasi pada virus sebetulnya hal normal.
Setiap virus secara alami akan bergerak mempertahankan hidup dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat virus tersebut hidup.
Pada Omicron, lanjut Angky, varian ini memiliki 32 titik mutasi, di mana yang terbanyak terdapat pada bagian gen yang mengkode protein spike.
Dengan demikian, varian Omicron termasuk di dalamnya subvarian XBB, memiliki kekhasan penyebaran yang cukup cepat dibanding varian sebelumnya.
Baca juga : Agung Laksono: Orang Jawa Dan Non Jawa Punya Hak Sama Jadi Capres
Mayoritas klinis yang ditunjukkan pasien yang terinfeksi XBB umumnya bergejala ringan. Gejalanya antara lain, infeksi saluran napas atas seperti batuk, pilek, demam, dan kadang nyeri menelan atau sakit tenggorok.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya