Dark/Light Mode

Ada Di Luar Zona Subduksi

BMKG: Gempa Jember Harus Diwaspadai, Bisa Picu Tsunami Hebat

Selasa, 6 Desember 2022 18:40 WIB
Peta lokasi gempa Jember, Jawa Timur, Selasa (6/12). (Foto: InaTEWS)
Peta lokasi gempa Jember, Jawa Timur, Selasa (6/12). (Foto: InaTEWS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, gempa M6,0 berkedalaman 10 km yang mengguncang Jember, Jawa Timur (Jatim), Selasa (6/12) merupakan jenis gempa di luar zona subduksi.

Berdasarkan hasil monitoring gempa selatan Jatim, sampai pukul 17.31 WIB, terjadi 36 kali gempa susulan.

Baca juga : Hoax, Letusan Semeru Bisa Picu Tsunami Hingga Ke Jepang, Ini Alasannya...

Gempa yang populer dengan sebutan outer rise earthquake itu terjadi akibat patahnya lempeng Australia, yang mulai menunjam ke bawah Jawa Timur (Jatim). Tekukan lempeng ini memicu patahan turun (normal fault).

"Gempa di luar zona subduksi / outer rise selatan Jatim ini patut diwaspadai. Meski di luar zona megathrust, tetapi dengan mekanisme patahan turun, dapat memicu tsunami seperti gempa dahsyat Sumba pada tahun 1977, yang tsunaminya menelan korban ratusan orang di Sumbawa selatan," jelas Daryono melalui akun Twitter-nya, Selasa (6/12).

Baca juga : Lapak Ganjar Pranowo Antarkan Produk UMKM Gamelan Tembus Pasar Mancanegara

Dia bilang, sumber gempa di luar zona subduksi atau zona outer rise seperti pemicu gempa selatan Jember ini, selama ini menjadi zona sumber gempa yang terlupakan. Padahal, banyak tsunami mematikan akibat gempa tersebut.

"Kalah pamor dengan zona megathrust, yang sering disebut pakar, media, dan masyarakat kita," cetus Daryono. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.