Dark/Light Mode

Dianggap Paling Vokal dan Konsisten, Akademisi: M. Qodari Profesornya Wacana 3 Periode

Selasa, 13 Desember 2022 15:26 WIB
M. Qodari. (Foto: Ist)
M. Qodari. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Akademisi Universitas Paramadina Septa Dinata mengatakan, wacana perubahan periodesasi jabatan presiden pada dasarnya tidak menjadi masalah dalam iklim demokrasi.

Ketimbang dilarang, lebih baik argumentasi ini diuji secara terbuka di ruang publik. Septa bilang, mengubah UUD 1945 sangat mungkin secara hukum, terlepas dari tingkat kesulitannya yang tinggi.

“Dalam demokrasi, kita tidak bisa melarang isu ini berkembang. Secara konstitusi kita adalah negara demokratis dan isu ini boleh-boleh saja muncul kembali dan mungkin akan semakin intens. Artinya secara hukum dan politik tidak masalah sama sekali, terlepas kita setuju atau tidak dengan wacana tersebut," ujar Septa, saat dihubungi, Selasa (13/12).

Baca juga : Panaskan Mesin, Skuad Pesut Etam Lawan Persis Solo

Wacana tiga periode awalnya dicetuskan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari yang kemudian mendapat sambutan baik dari berbagai pihak.

Termasuk, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Juga, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI LaNyalla Matalitti, dan beberapa tokoh lainnya.

“Isu ini cukup argumentatif. Kalau kita lihat ke belakang, pionir gagasan ini adalah Qodari. Selain aktivis beliau juga punya kapasitas intelektual yang baik. Argumennya dikembangkan cukup solid meskipun tidak ada argumen yang kebal kritik," ungkapnya.

Baca juga : Kembangkan Ekosistem Pariwisata, Program KAWAN BNI Jangkau 3 Desa

Menurut Septa, Qodari merupakan sosok yang paling serius mengembangkan gagasan ini dan mempertahankannya di banyak kesempatan.

"Dan yang tak kalah penting argumen-argumennya berbasis evidence. Boleh dikatakan, Qodari adalah profesornya wacana 3 periode," tuturnya.

Septa menilai, wacana tiga periode yang digagas Qodari ini memiliki implikasi yang cukup luas, meskipun pada awalnya dilihat tidak terlalu serius. Indikasinya, wacana ini disambut oleh banyak orang-orang yang memiliki posisi penting secara politik.

Baca juga : Didampingi Kapolri Dan Habib Luthfi, Jokowi Lepas Kirab Merah Putih Dari Istana Merdeka

“Saya menilai Qodari yang paling konsisten, persisten, dan konsekuen dengan wacana ini. Sampai sekarang saya melihat beliau belum beranjak dan menurut saya yang paling berani dalam mempertahankan gagasan ini," terang Septa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.