Dark/Light Mode

Dilema 4 King Maker Pilpres 2024

Teruskan Legacy Atau Jadi Antitesa Jokowi?

Selasa, 20 Desember 2022 16:48 WIB
Peneliti LSI Denny JA Fitri Hari saat memaparkan hasil surveinya di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Selasa (20/12). (Foto: Istimewa)
Peneliti LSI Denny JA Fitri Hari saat memaparkan hasil surveinya di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Selasa (20/12). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di penghujung 2022, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat empat king maker yang akan menentukan tiga pasang capres-cawapres. Empat king maker tersebut adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Keempat king maker memiliki dilemanya sendiri. Dari mulai soal pasangan capres-cawapres hingga yang paling mengemuka apakah akan mengusung perubahan, atau menjadi penerus legacy pemerintah saat ini.

"Menjadi penerus legacy Jokowi atau membawa spirit perubahan atau antitesa terhadap Jokowi? Ini tema besar menjelang empat belas bulan menuju Pilpres 2024," kata Peneliti LSI Denny JA Fitri Hari saat memaparkan hasil surveinya di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Selasa (20/12).

LSI Denny JA mencatat, tiga king maker yakni Megawati, Airlangga, dan Prabowo, dinilai akan membawa spirit meneruskan Jokowi. Hanya Paloh yang potensial menjadi antitesa Jokowi.

Baca juga : Sandi Siap Maju Pilpres 2024, Posisinya? Terserah Partai...

Pertama, Paloh, dilema utamanya adalah NasDem tetap di pemerintahan atau keluar agar tegas bahwa capres mereka, Anies, membawa isu perubahan.

Berdasarkan survei LSI Denny JA, pemilih yang puas kinerja Jokowi memilih Ganjar sebanyak 32 persen. Yang memilih Prabowo 23,1 persen, dan memilih Anies 12,3 persen. Sementara di segmen pemilih yang tidak puas dengan kinerja Jokowi, Anies unggul. Pemilih yang tidak puas kinerja Jokowi memilih Anies 35,6 persen. Yang memilih Prabowo 27 persen, dan memilih Ganjar 8,5 persen.

"Calonnya Paloh kuat di suara yang beroposisi dengan Jokowi. Masalahnya ia masih menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi," tuturnya.

Saat ini, sebutnya, ada tiga kader partai NasDem yang menjadi menteri dalam pemerintahan Jokowi. Mereka yaitu Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian), Johnny G Plate (Menteri Komunikasi dan Informasi), serta Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan).

Baca juga : Jelang Pra PON 2023, FISI DKI Lamar Jadi Anggota KONI Jakarta

"Harus memilih, tetap di pemerintahan atau keluar. Kalau mau jadi penerus Jokowi pemilihnya sudah diambil Ganjar. Kalau mau jadi antitesa Jokowi, harus keluar dari pemerintahan," tandasnya.

Jika memilih mengusung isu penerus Jokowi, NasDem akan menemui kendala. Karena akan menampung partai oposisi, PKS dan Demokrat.

"Sebaliknya, tak akan jadi masalah jika akhirnya memilih jadi antitesa. Kalau mau pilih usung isu penerus Jokowi, NasDem harus memoderatkan diri bergabung dengan KIB dengan Airlangga sebagai cawapres," sarannya.

Kedua, dilema Megawati. Apakah memilih dua kadernya yakni Ganjar dan Puan Maharani menjadi cawapres Prabowo. Atau meninggalkan Prabowo, dan memilih Ganjar atau Puan sebagai capres.

Baca juga : Maunya Jokowi Maunya Kita Semua

Masalahnya, jika menyerahkan Puan sebagai cawapres Prabowo, Ganjar akan dipinang partai lain sebagai capres. Jika menyerahkan Ganjar menjadi cawapres Prabowo, elektabilitas Ganjar lebih tinggi dan Banteng partai lebih besar dibandingkan Gerindra.

Jika Ganjar dipilih maju sebagai capres siapa wakilnya? Mustahil cawapres Ganjar adalah Prabowo karena dia ingin tetap menjadi capres. Mustahil pula cawapres Ganjar dari PKS, Demokrat, dan NasDem. "Pilihan tersisa bagi Banteng adalah cawapres dari KIB yakni Airlangga Hartarto, atau dari PKB Cak Imin atau dari kalangan Nahdatul Ulama," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.