Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
OASE-KIM, Kemenkop UKM, Kemendikbud Ristek & Yayasan PTI Kompak Berdayakan Para Disabilitas Berbisnis
Selasa, 20 Desember 2022 18:36 WIB
Sebelumnya
Selanjutnya, Kemenkop UKM juga bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek merevitalisasi fungsi SLB (Sekolah Luar Biasa). Harapannya, SLB menjadi inkubator anak-anak diabilitas dalam mengasah keterampilan siswa SLB yang menjadi modal dasar dalam membangun jiwa kerwirausahaan.
“Kami juga mengarahkan LPDB agar turut memfasilitasi akses pembiayaan kepada koperasi disabilitas, dan lebih menjangkau lebih banyak lagi wirausaha disabilitas,” katanya.
Dengan berdirinya koperasi akan dikembangkan pembiayaan melalui KUR Klaster ke perbankan. Di mana setiap kelompok usaha bisa mengakses pembiayaan hingga Rp 500 juta.
Baca juga : Kemenkop UKM Dukung Pembentukan Koperasi Disabilitas Pertama Di Indonesia
Teten turut mendorong kemitraan strategis untuk menciptakan ekonomi inklusif bisa terwujud dalam pekerjaan dan kehidupan yang layak dan patut diperjuangkan.
“Langah ini adalah ikhtiar kami untuk memberikan kesempatan, tanpa terkecuali bagi para disabilitas,” kata Teten.
Di kesempatan yang sama, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menegaskan, Kemendikbud Ristek berkomitmen menciptakan pendidikan inkusif dan terbuka untuk semua anak-anak terlepas dari apapun kondisinya seiring dengan perwujudan kurikulum Merdeka Belajar.
Baca juga : Genjot Kewirausahan, Kemenkop UKM Dukung Penyandang Disabilitas Berkoperasi
“Di mana pendidikan bisa melayani semua anak-anak dari berbagai hambatan-hambatan, sehingga dia bisa tumbuh secara optimal. Sehingga boleh dikatakan Merdeka Belajar itu sejalan dengan semangat pendidikan inklusif,” kata Nadiem.
Tak hanya itu, dalam rangka memperkuat para disabilitas agar bisa bekerja dengan aman, Kemendikbud Ristek menggandeng Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 10 SLB yang disahkan menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
“Lembaga sertifikasi ini akan mengubah pola dan memperkuat keterampilan serta kemampuan yang relevan bagi anak-anak disabilitas sehingga bisa mendapat sertifikasi, meraih kesempatan untuk bekerja di sektor formal maupun berwirausaha,” ujarnya.
Baca juga : BP Jamsostek Cilandak Ajak Perusahaan Pekerjakan Penyandang Disabilitas
OASE-KIM sendiri merupakan organisasi nirlaba yang digagas oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wapres periode 2019-2024.
Organisasi ini merupakan wadah untuk jejaring komunikasi dan koordinasi, sehingga memudahkan para pendamping Menteri Kabinet Indonesia Maju untuk turut mendukung dan berperan dalam menyukseskan program pemerintah yang berguna bagi masyarakat luas. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya