Dark/Light Mode

Skema Seleksi Masuk PTN Terbaru

Kemendikbudristek: Calon Mahasiswa Bebas Tentukan Prodi

Sabtu, 17 September 2022 18:36 WIB
Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam. (Foto: Humas Kemendikbudristek)
Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam. (Foto: Humas Kemendikbudristek)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengubah pola seleksi perguruan tinggi negeri (PTN).

Skema baru ini dirancang untuk mengakomodasi pergerakan kurikulum dan sejumlah dinamika perubahan pembelajaran di jenjang SMA sederajat, yang dikembangkan melalui kebijakan Merdeka Belajar.

"Tujuan dari kebijakan ini utamanya adalah menyambungkan transformasi, perubahan-perubahan, dinamika-dinamika yang sudah dikembangkan melalui kebijakan Merdeka Belajar dari pendidikan dasar hingga menengah dengan transformasi yang dilakukan di pendidikan tinggi dengan Kampus Merdeka," ujar Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam melalui keterangan tertulis, Sabtu (17/9).

Berdasarkan data tahun 2020/2021, ada lebih dari 3,2 juta siswa lulus dari jenjang SMA/SMK/sederajat. Sementara mahasiswa baru yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi secara nasional adalah lebih dari 2,1 juta.

Dari jumlah tersebut sekitar 762 ribu diterima di PTN, baik akademik maupun vokasi.

Baca juga : BPIP Minta Kemendikbudristek Implementasikan Buku Wajib Pancasila

Merujuk pada jumlah tersebut, skema seleksi masuk PTN, harus memberikan kesempatan yang luas bagi calon mahasiswa untuk dapat menempuh pendidikan tinggi sesuai minat dan bakatnya.

Dengan begitu, calon mahasiswa harus lebih bebas dalam menentukan program studi pilihannya tanpa merasa dibatasi. Nizam menyebut, skema masuk PTN ini sangat penting.

Sebab, berkorelasi kuat dengan kualitas lulusan perguruan tinggi yang mampu bersaing dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

"Siapa pun dengan kurikulum apa pun bisa mengkuti seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri sesuai dengan skema seleksi yang baru. Justru salah satu latar belakang di balik perubahan transformasi ini tentu juga untuk bisa mengakomodasi pergerakan kurikulum, di samping mentransformasi pembelajaran di SMA," terangnya.

Calon peserta seleksi diharapkan bisa lebih fokus pada pembelajaran, penguasaan materi, kemampuan bernalar, kemampuan literasi dan numerasi yang lebih mendalam.

Baca juga : Ceramah Di Diklat PPSDM Kemendagri, Kepala BPIP Tekankan Pentingnya Integritas

Serta, kemampuan untuk memanfaatkan pengetahuan di dalam menyelesaikan berbagai permasalahan secara lintas keilmuan.

Kurikulum 2013, kata Nizam, mengaitkan nilai-nilai authentic learning yang implementasinya ada di dalam tes seleksi yang baru. Ia mendorong para peserta untuk menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam proses penyelesaian masalah, peningkatan kemampuan bernalar, baik secara matematis maupun bahasa.

"Adik-adik, berpikir secara kritis itu yang penting, tetap belajar semangat, sukses," tuturnya, seraya mengingatkan, bahwa tes skolastik relevan untuk kesuksesan studi dan karir di masa depan.

Sebelum munculnya kebijakan ini, Nizam memastikan Kemendikbudristek sudah melakukan persiapan dan diskusi yang panjang hingga akhirnya ditetapkan pada Agustus lalu.

"Kami di Kemendikbudristek sudah melibatkan para pimpinan perguruan tinggi dalam pembahasan kebijakan ini," ungkap Nizam.

Baca juga : KPK Didesak Rilis Caleg Mantan Napi Korupsi 2024

Sosialisasi seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang sudah berjalan selama ini, biasanya dilakukan di bulan Desember.

"Jadi kalau untuk seleksi masuk tahun 2023 itu biasanya akan disosialisasikan sampai detil jadwal, petunjuk teknis, pada akhir tahun 2022. Di bulan Desember, tentu saja para rektor PTN secara masif bersama dengan Kemendikbudristek bersinergi mengoptimalkan penyampaikan informasi," tuturnya

Nizam berpesan kepada calon mahasiswa agar tidak perlu khawatir. Dia memastikan, seleksi masuk perguruan tinggi tahun 2023 akan berjalan dengan baik.

"Tugas adik-adik sekarang belajar dengan serius, ikuti pembelajaran di kelas, jangan hanya sekedar menghafal, tetapi memahami dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut terutama dengan menyelesaikan permasalahan-permasalahan konkret," ajaknya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.