Dark/Light Mode

Soal Calon Gagal Nyapres, Relawan Anies: Ojo Kesusu Tunjukkan Kekhawatiran!

Jumat, 23 Desember 2022 23:20 WIB
Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) Syarief Hidayatullah. (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) Syarief Hidayatullah. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir, dia akan disalahkan jika ada tokoh yang gagal maju menjadi calon presiden (capres). Relawan Anies Baswedan merasa ini sindiran terhadap jagoannya.

Syarief Hidayatullah, Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) meminta, semua pihak jangan terburu-buru khawatir dengan melempar kekhawatiran.

"Saya ingin mengingatkan Pak Jokowi terhadap pernyataannya, ojo kesusu!" kata Syarief dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (23/12).

Baca juga : Partai Garuda: Tuduh Pemerintah Mematikan Kritik, Anies Justru Mematikan Kebenaran

Syarief yang merupakan loyalis Anies sejak Pilkada DKI ini menilai, pernyataan dugaan kekhawatiran ada capres gagal, merupakan reaksi yang terburu-buru atas situasi politik yang tidak menguntungkan mereka.

Situasi yang dimaksud yakni membludaknya pendukung menyambut Anies di setiap kunjungannya ke daerah-daerah.

"Padahal proses politik masih berjalan, ini baru perkenalan, tapi antusiasme masyarakat menyambut Anies luar biasa banyaknya. Jadi, saran saya, santai saja. Ojo kesusu menunjukkan kekhawatiran. Biarkan proses berjalan alami. Rakyat sudah pintar, mereka yang akan menentukan gagal tidaknya nyapres. Jangan belum apa-apa sudah dipagari di depan," saran Syarief.

Baca juga : Anies Minta Ditunjukkan Salahnya Di Mana

Sebelumnya pada acara HUT ke-16 Partai Hanura di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/12), Presiden Jokowi menyampaikan kekesalannya karena kerap mengintervensi persiapan terkait Pemilu 2024. Dari urusan partai yang tak lolos, koalisi partai yang gagal, hingga tokoh yang mungkin batal jadi calon presiden.

"Ada lagi nanti mungkin untuk Pilpres, ad orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa, tuduh lagi Presiden itu ikut-ikutan," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan dirinya tak mungkin mengintervensi urusan Pilpres. Soal pencalonan, jelas ranah partai politik. Diingatkan, tak mungkin setiap orang mendapat tiket menjadi capres. Kemungkinan paling banyak ada empat pasangan calon di Pilpres 2024.

Baca juga : Relawan Anies Bakal Luncurkan Saksi Demokrasi

"Nggak tahu nanti bisa empat pasang, tiga pasang, dua pasang, nggak ngerti. Kalau hanya dua pasang, yang lain nggak ikut. Kalau tiga pasang, ada yang lain nggak bisa ikut," tuturnya.

Presiden Jokowi tak heran jika ia kembali diseret-seret jika ada pihak yang gagal. Menurut dia, Presiden dan Istana selalu menjadi sasaran tembak.

"Memang repot kita yang duduk di Istana ini. Nggak ada benarnya terus. Orang gampang curiga, paling gampang nuduh ya ke Istana," ujarnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.