Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sampai Kapan Harus Impor?

Minggu, 27 November 2022 06:39 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Impor lagi, lagi-lagi impor. Kali ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, impor beras menjadi kontroversi. Impor beras akan dilakukan Bulog karena stok sudah menipis.

Namun, ada yang mempertanyakan: kenapa harus impor? Stok beras produksi petani kita masih cukup. Pemerintah hanya perlu keseriusan untuk menyerap beras dari petani lokal. Kalau jalan keluar dan jalan pintasnya impor dan impor, semua juga bisa. Gampang.

Baca juga : Sejuk Di Suhu Panas

Tapi, apakah itu jalan keluar terbaik? Bukankah Presiden Jokowi sudah sangat sering menyentil kecanduan impor ini.

Kita tengok ke belakang. Saat meresmikan proyek batubara, di Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022) lalu, Presiden Jokowi sampai lima kali melontarkan kata impor dalam nada tinggi.

Baca juga : Jangan Hilang Momentum

“Ada yang nyaman dengan impor. Memang duduk di zona nyaman tuh paling enak. Udah rutinitas, terus impor-impor-impor-impor-impor, nggak berpikir bahwa negara dirugikan. Rakyat dirugikan karena tidak terbukanya lapangan pekerjaan,” tegas Presiden saat itu.

Kalimat “ada yang nyaman dengan impor” menunjukkan ada kelompok yang menikmati. Siapa? Pemerintah tentu sudah tahu. Lalu, bagaimana tindakannya? Nah, ini yang ditunggu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.