Dark/Light Mode

Pembangunan V3 Green House untuk Kurangi Emisi Karbon di Jakarta

Jumat, 30 Desember 2022 22:58 WIB
Desain tata letak konsep vertical village sebagai salah satu konsep pada bangunan V3 Green House. (Foto: Istimewa)
Desain tata letak konsep vertical village sebagai salah satu konsep pada bangunan V3 Green House. (Foto: Istimewa)

Pada 22 Juni 2022, bertepatan dengan ulang tahun yang ke-495, Jakarta mendapat “kado baru” yakni statusnya sebagai kota dengan kualitas udara dan polusi kota terburuk di dunia. Dikutip dari laman IQAir, polusi udara tersebut telah menyebabkan kurang lebih 5.300 kematian di Jakarta pada tahun 2021, dan menyebabkan kerugian sekitar 1,4 miliar dolar AS.

Dilansir dari CNN Indonesia, menurunnya kualitas udara di Jakarta sebagian besar disebabkan oleh senyawa karbon. Emisi karbon ini disebabkan oleh beberapa faktor yang sebagian besar merupakan aktivitas pemenuhan kebutuhan manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil untuk keperluan industri, manufaktur, dan transportasi; serta efek Gas Rumah Kaca (GRK) dan penggunaan energi listrik.

Pada tahun 2021, tercatat bahwa penduduk Jakarta mencapai 10,6 juta jiwa dengan kepadatan penduduk 16.882 jiwa/km2. Berdasarkan data ini, sudah tidak heran lagi jika Jakarta menjadi salah satu kota dengan penyumbang emisi karbon terbanyak di dunia. Meningkatnya angka pertumbuhan penduduk menyebabkan tingginya aktivitas penghasil emisi karbon di Jakarta yang berakibat pada polusi udara. Sebuah data yang disajikan dalam diagram lingkaran pada gambar 1 menyatakan bahwa sebagian besar sumber emisi di Jakarta disebabkan oleh penggunaan barang elektronik, yang kebanyakan digunakan pada aktivitas rumah tangga di kawasan permukiman.

Gambar 1 Komposisi Sumber Emisi DKI Jakarta (sumber: https://iesr.or.id/)Untuk mengatasi hal ini, diperlukan adanya suatu aksi untuk mengurangi emisi karbon di perkotaan. Salah satunya dalam sektor permukiman. Aksi ini dapat dilakukan dalam bentuk pembangunan hunian dengan konsep green building.

Pemprov DKI Jakarta menekankan penerapan teknologi green building untuk bangunan-bangunan di Jakarta, yang mampu mengurangi kandungan CO2 yang mencapai atmosfer sebanyak 5,5 juta ton pada 2030. Kepala Sub Bidang BMKG, Siswanto, menghimbau agar konsep green building tersebut diterapkan tidak hanya pada gedung komersial, namun juga pada permukiman atau hunian warga. Namun, kenyataannya, masih sedikit bangunan yang menerapkan konsep ini.

Baca juga : Presiden Akan Bagikan Bansos Untuk PKL dan Pedagang Pasar di NTB

Gambar 2 Grand Design Bangunan Gedung Hijau Jakarta (sumber: https://adv.kompas.id/)Oleh karena itu, V3 Green House adalah solusi bentuk permukiman yang tepat atas permasalahan iniAdapun bentuk permukiman yang dipilih adalah vertical house atau rumah susun (rusun), atas pertimbangan besarnya jumlah penduduk Jakarta setiap tahunnya, yang diikuti dengan semakin langkanya lahan kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat tinggal penduduk. Selain itu, pembangunan rusun memungkinkan tersedianya lahan-lahan kosong di Jakarta yang sebelumnya digunakan sebagai permukiman warga, yang kemudian dapat dialihfungsikan menjadi ruang hijau.

Vertical Village System

Sistem ini mengadopsi tata wilayah tradisional pedesaan, dan prinsip utama dari konsep ini adalah komunitas yang menyatu dengan ruang alam.

Gambar 3 Konsep Utama Vertical Village System (sumber: https://www.archisearch.gr/)

Adapun sistem ini terdiri atas berbagai elemen, yaitu:

  1. Unit dengan beragam ukuran, yakni beberapa unit rusun yang terdiri atas keluarga, pasutri, maupun perorangan akan membentuk 2 – 3 komunitas yang memiliki fasilitas dan ruang terbuka bersama
  2. Ruang terbuka, yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan berkebun atau bertani, tempat masuknya sinar matahari yang dapat dimanfaatkan sebagai penerangan alami, dan memberikan kesejukan bagi udara di sekitar unit rusun tersebut.
  3. Koneksi vertikal, yaitu sarana untuk menghubungkan rusun secara vertikal dengan tangga atau lift. Sarana ini mempermudah penghuni untuk mengakses area hunian lainnya yang berada di lantai atas maupun bawah, sehingga dapat mendukung kegiatan sosial maupun ekonomi penghuninya.
  4. Komunitas, yaitu suatu sistem organisasi yang membagi komunitas menjadi bentuk-bentuk komunitas kecil. Sebagai contoh, sebuah rusun terdiri atas 100 unit, dan setiap lantainya terdiri atas 10 unit yang terbagi dalam 3 komunitas. Sistem seperti ini akan menjamin kualitas kehidupan sosial penghuni layaknya di pedesaan, meskipun tinggal di suatu rumah susun bertingkat.
  5. Fasilitas bersama, yang terdiri atas kursi, meja, dan furnitur pendukung lainnya merupakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh penghuni dari tiap unit secara bersama.

Gambar 4 Desain Tata Letak Konsep Vertical Village System (sumber: https://www.archisearch.gr/)

Gambar 5 Desain Kerangka dan Platform Vertical Village System (sumber: https://www.archisearch.gr/)Vertical Wetland System

Baca juga : Kroasia Sesumbar Bakal Jadi Juara

Sistem ini bermanfaat untuk mengatasi kekurangan air pada rusun dengan teknologi ramah lingkungan yang tidak menghasilkan emisi karbon yang cukup besar. Sistem ini terdiri atas lahan basah yang terdiri atas kerikil, pasir, dan vegetasi air sebagai filter air dari luar seperti air hujan. Pada sistem ini juga terdapat alat pompa untuk air kotor yang masuk ke daerah filter, lalu air kotor tersebut akan terserap hingga ke bagian bawah daerah filter, mengalami proses filtrasi, lalu memasuki sistem drainase yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penghuni sehari-hari.

Gambar 6 Ilustrasi Teknologi Vertical Wetland System (sumber: https://sswm.info/taxonomy/)

Vertical Air Filter System

Sistem ini bermanfaat untuk mengurangi polusi udara, serta meningkatkan kualitas udara terutama di daerah sekitar rusun. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:

  1. Spray washer, yaitu alat yang digunakan untuk menyemprotkan air yang sudah terpurifikasi dari vertical wetland system untuk mengurangi asap kotor di sekitar rusun. Spray washer juga dapat menyejukkan udara dan membentuk siklus udara yang baik.
  2. Filter udara pada permukaan gedung, yang terdiri atas susunan pipa air kecil dan tanaman – tanaman kecil untuk menyaring udara dari luar, agar menghasilkan udara yang sejuk di sekitar rusun, dan didesain agar mampu beradaptasi pada setiap musim.

Gambar 7 Mekanisme Teknologi Vertical Air Filter System  (sumber: https://www.re-thinkingthefuture.com
Penutup

Baca juga : Eks Kakanwil BPN Ditahan

Pembangunan V3 Green House tentunya memerlukan biaya yang juga tidak sedikit. Oleh karena itu, beberapa emisi karbon yang masih tersisa dapat diperjualbelikan pada perdagangan karbon. Perdagangan karbon merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh sebagian besar negara industri dalam mengurangi gas emisi di negara tersebut. Perdagangan ini biasanya dilakukan oleh negara maju dan negara berkembang. Negara maju akan membeli CER (Certified Emission Reduction) dari negara berkembang. Faktanya, Indonesia menduduki urutan kelima di dunia yang berpotensi melakukan suplai 10% kredit karbon dunia. Dengan memaksimalkan perdagangan karbon, tidak hanya gas emisi karbon yang semakin berkurang, perekonomian Indonesia pun semakin kuat, sehingga dapat membantu keuangan dalam pembangunan V3 Green House.

Adapun peran pemuda dalam pembangunan ini sangat beragam, mulai dari berkontribusi pada hal kecil seperti mengedukasi masyarakat akan pentingnya memiliki hunian yang sehat, layak, dan tidak menimbulkan polusi udara. Pemuda juga dapat mulai berkontribusi pada hal besar, salah satunya adalah dengan mempelajari teknologi canggih seperti AI (Artificial Intelligence) atau BIM (Building Information Modeling) untuk mempermudah proyek pembangunan V3 Green House agar efektif, efisien, dan tepat sasaran.

Apabila terlaksana dengan baik, maka proyek pembangunan V3 Green House akan mampu mencapai target sebagaimana yang telah disampaikan oleh Pemprov DKI Jakarta. Aktivitas penduduk Jakarta yang selama ini tersebar di berbagai tempat, dapat terpusat di satu kawasan dalam bentuk rusun yang dipadu dengan konsep green building, sehingga penyebaran gas emisi karbon akan semakin berkurang. Dengan demikian, proyek pembangunan V3 Green House adalah solusi terbaik dalam mencapai target pengurangan emisi karbon di kota Jakarta.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.