Dark/Light Mode

Penerapan Teknik Fiteromediasi Gunakan Tanaman Hiperkumulator pada Pengolahan Limbah Industri Nikel

Sabtu, 31 Desember 2022 08:27 WIB
Tanaman hiperkumulator (Foto: Istimewa)
Tanaman hiperkumulator (Foto: Istimewa)

Maluku Utara menjadi salah satu wilayah primadona karena keanekaragaman hayatinya dan menyimpan berbagai cadangan kekayaan alam. Terutama di dalam perut bumi yang mengandung nikel, pasir besi, batu bara, minyak bumi, hingga asbes. Data dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), setidaknya pada tahun 2017, tercatat ada 313 izin tambang yang tersebar di delapan kabupaten atau kota di Maluku Utara dengan total luas konsesi secara keseluruhan 1.123.403,73 hektare lahan.

Daratan Halmahera Tengah, Maluku Utara termasuk yang telah dikepung industri tambang. Saat peresmian pada 30 Agustus 2018 lalu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara, termasuk Sultan Tidore Husain A Sjah dan Kapolda Maluku Utara turut hadir di upacara peletakan batu pertama PT IWIP. Kawasan Industri ini menelan total investasi mencapai 10 miliar dolar AS yang merupakan realisasi dari perjanjian antara Eramet Group (asal Prancis) dan Tsingshan. IWIP digadang-gadang akan menjadi kawasan industri terpadu pertama di dunia yang akan mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir berupa kendaraan listrik dan besi baja. Jika hal ini terus menerus dilakukan tanpa adanya pencegahan, maka kondisi alam Indonesa semakin lama semakin memburuk.

Baca juga : Pengawasan Terintegrasi Diperkuat, Industri Keuangan Semakin Sehat

Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar dunia, yakni 23,7 persen dari total cadangan dunia. Tiga daerah dengan kandungan nikel terbesar terdistribusi di Sulawesi Tenggara (32 persen), Maluku Utara (27 persen), dan Sulawesi Tengah (26 persen). Pada tahun 2013, Pemerintah Indonesia dan China membangun kesepakatan mendirikan kawasan industri berbasis nikel di Morowali bernama Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Di kawasan ini, hilirisasi industri nikel dilaksanakan untuk menghasilkan berbagai jenis produk seperti feronikel, nickel pig iron (NPI), stainless steel, dan ke depannya nikel komponen baterai berbasis nikel untuk kendaraan listrik. Di tengah meningkatnya perhatian dunia terhadap keberlangsungan lingkungan, kendaraan listrik muncul sebagai salah satu solusi terhadap tingginya emisi yang dilepas kendaraan berbasis bahan bakar fosil. (Vare, LL, dkk, 2018) 

International Energy Agency (IEA) mencatat peningkatan penjualan mobil listrik secara drastis selama 10 tahun terakhir. Di tahun 2010, hanya ada 17.000 kendaraan listrik di jalanan, sementara di tahun 2019 sudah ada 7,2 juta kendaraan listrik. IEA memprediksi akan ada 140 juta kendaraan listrik di tahun 2030 yang digunakan di seluruh dunia. China menjadi pasar terbesar, kendaraan listrik diikuti oleh Eropa dan Amerika Serikat. Jumlah kendaraan listrik di China pada 2019 tumbuh 46 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 3,4 juta buah. Sementara di Eropa, kendaraan listrik sebanyak 1,7 juta unit, 25 persen total kendaraan listrik global, dan di Amerika Serikat 1,5 juta unit (20 persen) di tahun yang sama. (Rodriguez CV, dkk, 2016).

Salah satu solusi yang dapat diterapkan ialah pemanfaatan tanaman untuk fitoremediasi. Fitoremediasi ialah membersihkan kontaminan yang dimediasi oleh tanaman hiperakumulator. Fitoremediasi terdiri atas beberapa konsep dasar, sebagai berikut. Fitoekstraksi merupakan proses penyerapan polutan oleh tanaman dan diakumulasikan pada daun, batang, dan akar tanaman.

Baca juga : Gairahkan Ekonomi, Ini Gebrakan PLN Bangun Ekosistem Industri Lokal

Fitovolatilisasi yaitu penyerapan polutan oleh tanaman dan diubah menjadi volatil dan ditranspirasikan. Fitodegradasi merupakan penyerapan polutan oleh tanaman dan dimetabolisme di dalam tanaman dengan melibatkan enzim-enzim. Fitostabilisasi merupakan proses yang mentransformasi polutan di dalam tanah menjadi senyawa yang nontoksik. Rizofiltrasi ialah proses penyerapan polutan oleh tanaman pada medium cair; dan Phytomining yakni fitoekstraksi yang hasil ekstraksi logamnya dimanfaatkan untuk tujuan lain, seperti penambangan nikel menggunakan hiperakumulator (Hidayati N., 2013).

Hiperakumulasi logam melibatkan serangkaian proses fisiologis. Pertama, interaksi rizosferik pada zona perakaran, yaitu dengan bantuan eksudat akar maka logam polutan diubah menjadi bentuk yang mudah diserap akar. Akar tanaman hiperakumulator mampu mengubah logam menjadi bentuk yang mudah diserap, mempercepat terlarutnya logam, dan mampu melepaskan kelat yang berfungsi mengikat logam menjadi ikatan logam-kelat sehingga mudah diserap dan ditranslokasikan di dalam tanaman. Penyerapan logam oleh akar ditentukan oleh permeabilitas, transpirasi, dan tekanan akar, serta adanya sistem pemacu penyerapan logam (enhanced metal uptake system). (Hidayati N., 2009). 

Baca juga : DPRD Kabupaten Sikka Kagumi Pengolahan Limbah B3 PPLI

Arah ke depan strategi pengembangan riset hiperakumulator dan fitoremediasi ialah memperkuat sinergisme antar-disiplin ilmu termasuk fisiologi tumbuhan, genetika molekuler, dan lainnya untuk mempercepat pencapaian hasil-hasil riset. Hasil riset yang diharapkan, seperti diperolehnya jenis-jenis tanaman hiperakumulator hibrida transgenik yang unggul dalam kapasitas ekstraksi logam berat, adaptif terhadap lingkungan tercemar, tumbuh cepat dan produksi biomassa tinggi, yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan bernilai ekonomi. Selain itu, perlu dilakukan penguatan jejaring dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat capaian teknologi fitoremediasi dengan tanaman hiperakumulator sehingga dapat termanfaatkan secara luas.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.