Dark/Light Mode

Survei Voxpopuli: Elektabilitas Golkar Turun di Pergantian Tahun, PSI Naik

Minggu, 8 Januari 2023 14:30 WIB
Survei Voxpopuli Research Center. (Foto: Istimewa).
Survei Voxpopuli Research Center. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Belum ada perubahan signifikan dalam peta kompetisi partai-partai politik sepanjang tahun 2022. Memasuki pergantian tahun 2023, temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan Golkar mengalami penurunan elektabilitas.

Jika dibandingkan dengan survei-survei sebelumnya sejak Desember 2021, elektabilitas Golkar stabil pada kisaran 8 persen, kini melemah menjadi 7,3 persen. Sementara itu tren elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus naik, dan kini mencapai 5,5 persen.

Baca juga : Pengamat: Elektabilitas Tinggi, Erick Akan Jadi Rebutan Koalisi

“Elektabilitas Golkar turun pada momen pergantian tahun 2023, sedangkan PSI naik,” ungkap Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Minggu (8/1).

Posisi unggul masih diduduki oleh PDIP dengan elektabilitas 18,4 persen, disusul Gerindra sebesar 13,5 persen. Kedua partai yang sama-sama penyangga koalisi pemerintahan Jokowi periode kedua tetap memimpin sepanjang 2022.

Baca juga : Pakde Karwo Bakal Dongkrak Elektabilitas Golkar Di Jatim

Pada urutan berikutnya Golkar dan PKB bersaing ketat memperebutkan posisi tiga besar. PKB mencatatkan elektabilitas 8,0 persen, menggeser kembali Golkar ke peringkat keempat, disusul Demokrat (5,7 persen), PSI (5,5 persen), dan PKS (4,8 persen).

Menurut Achmad, Golkar sendiri cenderung stabil dan memiliki posisi tawar yang kuat dalam memimpin pembentukan koalisi. Terbukti, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar relatif solid, tidak mengalami gejolak berarti.

Baca juga : Elektabilitas Pengasuh Ponpes Genggong Gus Haris Tertinggi

Sebaliknya dengan koalisi antara Gerindra dan PKB yang belakangan terancam pecah. PKB yang ngotot agar Muhaimin Iskandar diusung sebagai capres membuka kemungkinan untuk pindah koalisi, bergabung dengan Nasdem.

“Meskipun solid, namun lamanya keputusan Golkar maupun KIB untuk mengumumkan pasangan capres-cawapres berdampak elektoral pada turunnya elektabilitas, lebih-lebih figur Airlangga Hartarto sebagai ketua umum juga elektabilitasnya tetap sangat rendah,” tandas Achmad.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.