Dark/Light Mode

Apakah Gempa Turki Bisa Merembet Ke Indonesia?

BMKG Berusaha Menenangkan

Kamis, 9 Februari 2023 08:00 WIB
Gempa Turki. (Foto: Reuters).
Gempa Turki. (Foto: Reuters).

RM.id  Rakyat Merdeka - Gempa yang mengguncang Turki dengan kekuatan 7,8 magnitudo telah meluluhlantahkan negara tersebut. Ribuan gedung hancur dan ribuan orang tewas. Banyak yang khawatir, gempa Turki merembet ke Indonesia. Menanggapi kekhawatiran itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) buka suara. BMKG menyatakan, gempa Turki tidak akan merembet ke sini.

Gempa besar yang mengguncang Turki terjadi pada Senin, 6 Februari 2023. Saking kencangnya, gempa juga dirasakan sejumlah negara tetangga di kawasan, termasuk Suriah, Siprus, Israel, dan Lebanon.

Belum juga bernapas, selang sembilan jam, Turki kembali diguncang gempa susulan dengan kekuatan yang hampir sama besar 7,6 magnitudo. Kondisi ini membuat jumlah korban makin banyak. tercatat sudah ada 4.000-an yang tewas dan 22.168 lainnya luka-luka.

Besarnya gempa yang menggoyang Turki jadi perhatian rakyat Indonesia. Ada yang khawatir, gempa dahsyat tersebut akan merembet ke Indonesia. Apalagi, hampir setiap hari di Indonesia terjadi gempa. Ditambah ada ancaman gempa megathrust disertai tsunami yang akan menggoyang Indonesia.

Baca juga : Kenapa Gempa Turki Sangat Mematikan

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono berusaha menenangkan kekhawatiran masyarakat.

Menurut dia, gempa di Turki berpusat di dua generator yang cukup dahsyat. Yakni, sesar Anatolia Timur dan Anatolia Utara. Kedua sesar itu, kata dia, berada di jalur gempa yang termasuk paling aktif di dunia. “Sejarah mencatat, kedua sesar tersebut merupakan pemicu gempa-gempa besar di atas 7 magnitudo,” ujarnya, dikutip dari akun Twitternya.

Adapun karakteristik gempa Turki, merupakan gempa kerak dangkal yang menimbulkan kerusakan destruktif. Sehingga mengeluarkan energi besar, dan ketika sampai di permukaan dapat sangat merusak, karena energinya masih utuh.

“Bisa dibayangkan dangkal, kekuatan besar, terjadi di waktu masih banyak orang tidur dan berada di zona padat dikelilingi empat kota besar. Ini yang menyebabkan gempa ini sangat mematikan,” terang Daryono.

Baca juga : Gencarkan Aksi Sosial, Relawan Kowarteg Indonesia Berbagi Makanan Ke Sopir Angkot-Ojek

Apakah gempa ini berpotensi ke Indonesia? Apalagi, sehari pasca gempa Turki, Indonesia juga digoyang 5 gempa. 4 di wilayah Papua, 1 di Bayah, Banten. Gempa di Banten bermagnitudo 5,7 dan berlokasi di 7.49 LS dan 105.95 BT atau sekitar 70 km barat daya dari Bayah, Banten.

Menurut Daryono, gempa di Turki tidak bisa menjalar ke negara lain, termasuk Indonesia. Gempa yang terjadi di Turki hanya dapat menyebabkan peningkatan aktivitas gempa tambahan di area yang sama (aftershocks-off fault seismicity).

Tidak ada satupun teori jika yang membuat gempa di suatu daerah bisa berpindah ke daerah lain. “Jangan otak-atik gathuk dengan teori rambutan gempa yang tiada dasar,” pesan Daryono.

Ia memastikan, tidak ada kaitannya gempa yang ada di Turki dengan gempa yang terjadi di Banten. Gempa yang berada di Turki dan gempa yang terjadi di Banten sangat jauh berbeda dari segi penyebab awal.

Baca juga : Prabowo Temui Menhan Turki Perkuat Kerja Sama Pertahanan

Warganet juga ramai mengomentari soal gempa Turki dan Indonesia. “Bumi sudah tua dan kita hidup di akhir zaman. Mari perbanyak bertaubat. Dan semoga Allah melindungi umatnya yang senantiasa selalu bertaubat kepadanya,” kata @dodowiru. “Nggak kebayang gempa bumi magnitude 7.5 dan episentrumnya di daratan. Di tambah lagi puncak badai musim dingin. Semoga segera diberi kesehatan dan keselamatan. Inget bantul 5.2 aja udah gak karuan,” ujar @abang_ganteeng. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.