Dark/Light Mode

Pilot Susi Air Sudah 11 Hari Disandera

TNI Sudah Bersiap Lakukan Operasi Pembebasan

Minggu, 19 Februari 2023 08:00 WIB
Pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang saat ini disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. (Foto: Antara).
Pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang saat ini disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
Sebelumnya, Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen M Saleh Mustofa mengatakan ada batas waktu bagi tim negosiasi bekerja. Jika batas waktu sudah habis, tim akan langsung bertindak. Tentunya dengan tindakan tepat dan terukur serta tidak melanggar HAM. Sampai kapan batas waktu diberikan, Saleh tak merinci karena alasan kerahasian.

“Tetapi saya sampaikan, apabila tiba waktunya, maka TNI-Polri akan melakukan tindakan penegakan hukum secara terukur, terpilih serta terarah,” jelasnya.

Saleh menjelaskan, Tim sudah juga punya standar operasi yang harus dijalankan dalam upaya penegakan hukum. Dia tak ingin persoalan ini terjadi berlarut-larut dan sang kapten bisa segera dibebaskan.

Terjadi Tembak-menembak Di Papua Tengah

Baca juga : Produksi Melimpah, Kenaikan Harga Beras Akibat Buruknya Tata Kelola Pasar

Di tengah upaya TNI-Polri membebaskan Kapten Mehrtenz, para teroris Papua kembali bikin ulah. Mereka membakar rumah warga di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kali ini, pembakaran dilakukan oleh teroris Papua yang dipimpin Titus Murib Kwalik.

“Benar ada rumah yang dibakar oleh KKB pimpinan Titus Murib Kwalik di Puncak. Kelompok ini juga sempat melakukan kontak tembak dengan anggota TNI Polri di sana,” ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.

Kelompok yang dijuluki Kepala Air itu, melakukan pembakaran sebuah rumah di samping Tower Telkom di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Sabtu (18/2). Setelah melakukan pembakaran, kelompok ini baku tembak dengan aparat gabungan TNI-Polri di Kampung Nipuralome, Distrik Ilaga, Puncak, Papua Tengah.

Benny menjelaskan kejadian itu pertama kali diketahui oleh gabungan aparat TNI-Polri ketika para teroris melakukan tembakan sebanyak satu kali. Tak lama mendengar suara letusan senjata api terlihat pula asap tebal mengarah ke tower Telkomsel di Ilaga.

Baca juga : Prabowo-Dudung Turun Gunung

“Jadi sekira pukul 12.50 WIT terdengar letusan senjata api sebanyak 1 kali dan terlihat asap tebal dari arah tower Telkomsel Ilaga dan tim gabungan melakukan respon ke sumber asap berasal,” tuturnya.

Saat personel tiba di lokasi, lanjut Benny, ternyata sumber asap tersebut berasal salah satu rumah warga telah terbakar. Lalu tim gabungan TNI-Polri langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku yang berlari ke arah Kampung Nipuralome.

“Saat sampai di Kampung Nipularome, tim gabungan mendapat tembakan dari KKB dan tim langsung melakukan tembakan balasan ke arah tembakan,” ujarnya.

Atas peristiwa saling tembak itu, lanjut Benny, tak terdapat korban jiwa dari aparat TNI-Polri. Pihak teroris kemudian kabur dari kejaran aparat.

Baca juga : DPR: Lakukan Dong Penegakan Hukum

“Saat ini personel gabungan masih melakukan penjagaan dan patroli di seputaran Kota Ilaga,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.