Dark/Light Mode

Bilik Bijak: Wadah Penyaluran Tas Belanja Demi Penggunaannya Yang Lebih Efektif

Senin, 20 Februari 2023 07:00 WIB
(Foto: Ferry Nusa/RM)
(Foto: Ferry Nusa/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Karya: Ratna Ayu Lestari (Mahasiswa Universitas Indonesia, Jakarta) - [email protected]

Artikel ini menjadi pemenang I, dalam National Energy, Climate, Sustainability Competition (NECSC) 2023, Kategori Lingkungan, yang diselenggarakan Rakyat Merdeka dan Society of Renewable Energy. Meraih Piala Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

Baca juga : Orang Muda Ganjar Kaltim Penuhi Hak Pendidikan Dan Aksesibilitas

Penggunaan kantong plastik di Indonesia

Diperkirakan terdapat 182,7 miliar kantong plastik yang digunakan masyarakat Indonesia tiap tahunnya (Making Ocean Plastic Free, 2017). Menanggapi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk membatasi penggunaan kantong plastik. Pada 2021, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan terdapat 41 daerah yang melakukan pembatasan penggunaan kantong plastik. Akan tetapi, pembatasan tersebut masih menyasar toko retail modern saja sedangkan pasar tradisional masih luput dari pembatasan penggunaan kantong plastik (Liputan 6, 2021).

Baca juga : Cegah Peredaran Obat Berbahaya, Pengawasan Kudu Efektif

Berbagai kebijakan telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini. Mulai dari kantong plastik berbayar, penggunaan reusable bag, hingga penggunaan bioplastik. Solusi-solusi tersebut—selain hanya menyasar toko retail modern—juga memiliki banyak kelemahan. Penggunaan kantong plastik berbayar dirasa kurang berpengaruh dalam mengurangi kantong plastik. Hal ini disebabkan harga kantong plastik yang sangat murah, hanya berkisar Rp 200—Rp 500 sehingga masyarakat masih memilih untuk membeli kantong plastik tersebut (Larasati, 2022).

Sementara itu, kantong plastik ramah lingkungan merupakan inovasi yang sangat brilian dalam mengatasi permasalahan sampah plastik. Kantong plastik ramah lingkungan (biasa dikenal dengan istilah bioplastik) dibuat dengan bahan dasar pati sehingga mudah terurai di alam. Kantong plastik biasa membutuhkan ratusan tahun agar dapat terurai sedangkan bioplastik hanya membutuhkan 3—6 bulan. Selain itu, bioplastik juga rendah emisi karbon.

Baca juga : Peduli Masyarakat, Relawan Puan Salurkan Ratusan Sembako Di Subang

Akan tetapi, bioplastik membutuhkan biaya produksi yang cukup mahal sehingga kurang diminati oleh masyarakat (Kamsiati et al, 2017). Penggunaan kantong belanja kain, atau biasa disebut reusable bag merupakan solusi yang cukup baik dalam mengurangi penggunaan kantong plastik. Reusable bag terbuat dari material yang kokoh sehingga dapat menopang beban yang cukup berat, tidak seperti kantong plastik yang mudah robek. Selain itu, reusable bag memiliki desain yang lebih menarik jika dibandingkan dengan kantong plastik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.