Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
90 Persen Pasien Kanker Meninggal
Menkes Bakal Pasok Alat Skrining Buat 514 Daerah
Selasa, 21 Februari 2023 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah menganjurkan masyarakat rajin melakukan deteksi dini alias skrining kesehatan. Tujuannya, supaya tingkat keparahan, kecacatan dan kematian bisa dikendalikan.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bilang, deteksi dini berpeluang besar meningkatkan kesempatan seseorang menjadi penyintas untuk penyakit tidak menular seperti kanker.
Dengan demikian, biaya perawatan, tingkat keparahan, kecacatan, bahkan kematian bisa dikendalikan.
Budi bilang, kanker dapat dikendalikan. Angka survival rate-nya tinggi, asalkan terdeteksi dini.
“Sekitar 90 persen bisa dikendalikan,” ujarnya, di Jakarta, kemarin.
Baca juga : GMI Bersama Generasi Milenial Gelar Kegiatan Donor Darah
Sayang, sebagian besar pasien yang memeriksakan diri saat kanker sudah dalam stadium lanjut. Akibatnya, 90 persen pasien kanker tidak mendapatkan penanganan optimal yang berakhir pada kematian.
Faktor penyebabnya beragam. Pertama, masyarakat takut melakukan pemeriksaan, khawatir karena keterbatasan dana.
Kedua, keterbatasan peralatan. Belum banyak fasilitas kesehatan, utamanya di daerah, yang mampu melakukan skrining kanker. Ketiga, kurangnya tenaga kesehatan berkompeten.
Ketiga faktor tersebut kini tengahmenjadi fokus Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk direformasi.
Reformasi dilakukan dengan melakukan transformasi kesehatan layanan rujukan yang merupakan pilar kedua transformasi kesehatan.
Baca juga : Airlangga Buka-bukaan
Dari sisi pembiayaan, saat ini skrining kanker sudah ditanggung BPJS Kesehatan, sehingga masyarakat bisa memanfaatkanya secara gratis di fasilitas pelayanan kesehatan.
“Misalnya untuk kanker kolorektoral, sekarang untuk laki-laki usia di atas 50 tahun sudah bisa melakukan deteksi dini gratis di fasyankes,” ungkap Budi.
Kemudian dari segi peralatan medis, Kemenkes berupaya memenuhinya berdasarkan jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat.
Di antaranya, ada mammografi dan USG di 514 kabupaten/kota untuk deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan.
Diingatkan mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini, kanker payudara paling banyak diderita perempuan. Kemenkes sudah memasang 6.000 USG.
Baca juga : Mendag Pasang Badan
“Mudah-mudahan 10 ribu USG bisa kita penuhi tahun ini. Kedua, ada (kanker) serviks, kita sudah wajibkan vaksinasi HPV. Testingnya nanti kita geser dari tes IVA dan papsmear ke HPV DNA, ini untuk pencegahan,” ungkapnya.
Kemudian, Kemenkes juga berupaya menyediakan alat CT Scan di 514 kabupaten/kota untuk deteksi dini kanker kolorektoral pada laki-laki.
Serta, pemenuhan 10.000 hematoanalyser untuk mendeteksi kelainan darah putih pada anak-anak.
Selain upaya preventif melalui skrining kesehatan, Kemenkes juga mendorong seluruh daerah mampu melakukan perawatan dan pengobatan kanker.
“Kami mendorong agar 514 kabupaten/kota mampu melakukan bedah onkologi dan kemoterapi serta 34 provinsi bisa melakukan radioterapi,” tutur Budi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya