Dark/Light Mode

Erick Buka Puasa Bersama Gus Miftah dan Pdt Gilbert Lumoindong, Serukan Toleransi

Rabu, 29 Maret 2023 00:53 WIB
Buka puasa bersama di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (28/3). (Foto: Istimewa)
Buka puasa bersama di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (28/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendeta Gilbert Lumoindong hadir dalam acara yang bertajuk “Buka Puasa Bersama Tokoh Lintas Agama” yang dibalut dengan dialog kebangsaan, di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (28/3). Di acara ini, hadir juga penceramah Gus Miftah dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam acara buka puasa tersebut, Gilbert berpesan bahwa sesama umat beragama di Indonesia harus saling menghargai perbedaan. Menjadikan perbedaan sebagai simbol persatuan umat. 

"Walau berbeda keyakinan, etnis, pendapat, dan lainnya, namun harus tetap menjaga keharmonisan sebagai sebuah bangsa yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan kebhinekaan," ucapnya.

Baca juga : Kemendikbudristek: Perkuat Peran Guru Dalam Ciptakan Lingkungan Pendidikan Toleran

Ia menghimbau kepada masyarakat bisa saling membantu sesama dalam kesusahan dan bersikap gotong royong yang telah menjadi budaya leluhur bangsa. Menjadikan kebahagiaan orang lain sebagai kebahagiaan bersama.

“Acara ini diinisiasi Gus Miftah. Dia yang menghubungi untuk gelar buka puasa bersama. Bulan Ramadan ini spesial bagi saudara Muslim, spesial juga bagi umat Kristiani, karena akan menyambut paskah. Maka disini menjadi ajang silaturahmi kita bersama. Mari kita berdoa kepada Tuhan semoga semua diberkati, Indonesia dan semua yang hadir dilindungi Tuhan," ucapnya.

Sikap toleransi ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Gus Miftah yang dikenal sebagai Presiden Para Pendosa, yang sering memberikan kajian di tempat prostitusi maupun dunia malam. Ia berharap, dengan adanya buka puasa bersama yang diiringi dengan kegiatan berbagi, yaitu santunan kepada anak yatim, bisa meningkatkan kekokohan dan mempererat tali silaturahmi sesama anak bangsa.

Baca juga : Ganjar Lakukan Doa Bersama Untuk Keselamatan Warga Di Lereng Merapi

Ia menyampaikan, Indonesia itu layaknya rumah yang memiliki 6 kamar. Di tiap kamar ialah representasi dari tiap agama yang diyakini di Indonesia. Jika ingin Indonesia damai mengenai keberagaman agama, sudah selayaknya sebagai penghuni rumah untuk tak memasuki ruang kamar yang bukan miliknya.

“Saya meyakini, jika kita masuk ke kamar masing-masing, tidak akan menciptakan masalah. Karena tidak menganggu keyakinan orang lain. Kita dipersatukan dengan perbedaan yang ada, berdiri di negara yang sama, yaitu Indonesia. Jangan mau diadu domba, saya menyerukan untuk membantu pemerintah menciptakan suasana yang akur dan kondusif," ucapnya.

Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir merasa bangga dan bersyukur bisa hadir di buka bersama tersebut. “Saya rasa kita patut bersyukur, karena melihat Indonesia dari segala sisi, semuanya baik. Kita diberi kelengkapan oleh Tuhan, Indonesia yang banyak masalah namun dengan masalah itu kita justru semakin bersatu untuk menyelesaikan masalah," papar Ketua Umum PSSI tersebut.

Baca juga : Inilah Beberapa Manfaat dan Risiko Convert Pulsa Yang Harus Kamu Ketahui

“Kita diajarkan karakter oleh leluhur. Saya rasa tantangan ke depan adalah karakter dan moral bangsa. Jadi karakter ini harus selalu dirawat, dipupuk. Sehinga menciptakan bangsa yang berakhlak,” pungkasnya.■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.