Dark/Light Mode

Ini Kata TNI, Soal Kendala Operasi Pencarian Pilot Susi Air

Minggu, 16 April 2023 21:38 WIB
Ini Kata TNI, Soal Kendala Operasi Pencarian Pilot Susi Air

RM.id  Rakyat Merdeka - Hingga saat ini, operasi penyelamatan pilot Susi Air Philips Mark Methrtens (37) masih terus berlangsung. Namun ada 1 kendala yang cukup menyulitkan, yakni cuaca.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, kepada awak media di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4). “Yang paling menyulitkan dalam operasi ini adalah cuaca," kata Julius.

Baca juga : Lestari: Waspada Potensi Penyebaran Penyakit Di Masa Mudik

Kendati demikian, ia memastikan bahwa operasi yang dilakukan TNI saat ini semakin terfokus, Karena areanya sudah diketahui. Begitupun dengan kondisi pilotnya.

"Operasinya sudah semakin mengerucut dan terfokus. Jadi cuaca, dan ini sangat tidak menentu di Papua,” lanjutnya.
Kondisi cuaca yang tidak menentu ini, sebut Julius juga menyulitkan pihaknya melakukab komunikasi.
“Kemarin kami mencoba untuk berkomunikasi melalui saluran radio juga masih terhambat,” ucap Julius.

Baca juga : PUPR Libatkan Warga Lokal Kelola Hunian Pekerja Konstruksi di IKN

Dalam kesempatan tersebut, Julius juga membantah kabar gugurnya 6 prajurit TNI dalam operasi pencarian pilot Susi Air. Karena informasi yang benar adalah 1 orang, yakni  prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Pratu Miftahul Arifin.

Prajurit Satuan Tugas (Satgas) Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna itu diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat operasi pencarian pilot Susi Air di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4) sore WIT.

Baca juga : Joss, Dirut TASPEN Kembali Raih Penghargaan Best CEO Awards 2023

"Prajurit terbaik TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin meninggal pada tanggal 15 April 2023 pukul 16.30 waktu Indonesia bagian timur," ungkapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.