Dark/Light Mode

Halal Bihalal Di Teuku Umar

Jokowi-Mega Begitu Hangat

Jumat, 28 April 2023 08:00 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) halal bihalal Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di kediaman Megawati Soekarnoputri, jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (27/4/2023). (ANTARA FOTO/Monang/mrh/nz).
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) halal bihalal Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di kediaman Megawati Soekarnoputri, jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (27/4/2023). (ANTARA FOTO/Monang/mrh/nz).

 Sebelumnya 
Hasto juga menyampaikan, momen halal bihalal ini merupakan upaya mempererat persatuan dan persaudaraan.

“Saling maaf-memaafkan. Saling bersilaturahim, dan membangun semangat persaudaraan. Sebuah teladan baik bagi seluruh umat manusia pada umumnya, dan rakyat Indonesia pada khususnya,” pesannya.

Baca juga : Halal Bihalal, Jokowi Dan Megawati Bahas Dinamika Ganjar Capres

Apakah dibahas soal politik juga? Hasto tak memungkiri, dalam pertemuan itu juga dibahas dinamika politik setelah Ganjar Pranowo dicapreskan PDIP. Mega dan Jokowi bersemangat membahas hal ini. “Semua tampak bergembira,” ungkap Hasto.

Menurutnya, pertemuan dua tokoh ini juga menyiratkan pesan mengenai pilpres. Kata dia, segala sesuatu terkait pilpres merupakan hasil koordinasi dan kerja sama antara banyak pihak. Pertemuan itu juga menunjukkan bahwa persiapan menjelang pilpres dilakukan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

Baca juga : Halal Bihalal Di Semua Kantor Pemerintah Boleh Setelah 2 Mei

Lalu apa kata pengamat soal pertemuan Mega dan Jokowi? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, momen di Teuku Umar menjadi sangat penting untuk mengetahui sikap Jokowi. Karena, sejak awal, kesan dukungan mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih terbelah, antara Ganjar dan Prabowo Subianto.

Dedi juga menduga, dalam pertemuan itu dibahas sosok pendamping Ganjar untuk bertarung pada Pilpres mendatang. “Jokowi terkesan ingin terlibat dalam memutuskan siapa yang akan mendampingi Ganjar,” katanya.

Baca juga : 5 Hari Di Jateng, Jokowi 6 Kali Bareng Ganjar

Dengan dinamika politik yang terus berkembang, Dedi meyakini, pembahasan di kediaman Mega tak lagi menyinggung koalisi besar. Hal itu karena PDIP telah menentukan capres yang sangat mungkin tidak akan bisa dikompromikan dengan Gerindra.

Dengan kata lain, obrolan kedua tokoh tersebut lebih spesifik. Terlebih, ada rencana Jokowi ingin bertemu dengan ketua umum parpol koalisi pendukung Pemerintah. “Artinya, dialog Jokowi dan Megawati telah bergeser dari koalisi besar ke penentuan cawapres,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.