Dark/Light Mode

Musim Capres Sowan Ke Kiai, Kini Telah Tiba

Minggu, 7 Mei 2023 07:30 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi.

 Sebelumnya 
Bakal capres dari Gerindra, Prabowo Subianto juga tidak mau ketinggalan. Menteri Pertahanan itu baru saja mengunjungi Gus Miftah dalam acara Open House Akbar Pondok Pesantren (ponpes) Ora Aji Sleman, Yogyakarta, Rabu (3/5).

Dalam acara tersebut, Prabowo hadir mengenakan blangkon, senada dengan Gus Miftah dan baju koko putih. Prabowo mengaku sangat berterima kasih karena diundang. Ia merasa mendapatkan pencerahan, semangat walaupun sebelumnya ia banyak melakukan kegiatan sejak pagi di Yogyakarta. Namun rasa lelahnya seolah hilang, setelah tiba di Ponpes Ora Aji dan mendapat sambutan meriah.

“Banyak belajar bagaimana indahnya bangsa kita, mulianya pemimpin-pemimpin agama kita,” ungkap Prabowo.

Baca juga : Kiai Maruf Tahu Diri

Bagaimana dengan Anies? Bakal capres yang diusung NasDem-Demokrat-PKS ini juga rajin menyambangi ulama di berbagai daerah. Terbaru, Anies bertemu dengan sejumlah ulama dan pimpinan pondok pesantren di Garut, Jawa Barat. Tak hanya bertemu, Anies bahkan hadir di acara doa, salawat dan zikir yang digelar di Gedung Intan Balarea, Garut (1/5). Acara itu dihadri oleh umat muslim dan tokoh agama di Garut.

Apa makna sowan bacapres ke ulama? Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro tak ragu menyebut sebagai bagian dalam mengambil ceruk pemilih muslim. Khususnya pemilih muslim dari keluarga nahdliyin. Mengingat Nahdlatul Ulama merupakan ormas Islam yang punya keanggotaan terbesar di Indonesia.

“Di luar soal basis massa tadi, suka atau tidak sekarang ada masa seleksi cawapres. Sehingga dengan sering berkomunikasi dengan para Kyai NU otomatis nama-nama cawapres yang direkomendasikan semakin terang ujungnya,” ungkapnya

Baca juga : Pasca Dicapreskan, Ganjar Cepat Reboundnya

Wakil Sekretaris Jenderal (Wakil Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Suleman Tanjung, menepis tudingan bahwa suara kiai menjadi rebutan para capres setiap musim Pemilu. Menurutnya, mulai rakyat biasa hingga calon presiden bebas menjalin silaturahmi. Sehingga menurutnya, sah-sah saja jika capres rajin sowan ke ulama menjelang Pemilu.

“Kalau mengunjungi ulama kan ya biasa saja. Orang yang berkunjung ke ulama, ke pondok pesantren itu silaturahmi. Tidak hanya capres, siapapun bisa. Jadi biasa aja,” ujarnya.

Suleman juga menjelaskan, saran dan masukan kiai bisa menjadi pegangan hidup bagi siapapun yang bertanya. Sehingga, ketika capres datang berkunjung, biasanya dijadikan momen untuk mendapatkan saran.

Baca juga : Ganjar Tak Terkalahkan

Namun Suleman menegaskan, tidak secara otomatis sang kiai mendukung capres yang mengunjunginya. Sebab PBNU punya sikap sendiri dalam menentukan pilihannya. “Kalau PBNU punya patron sendiri, punya pedoman,” pungkasnya.

“Udah mulai mau pemilu semua capres pada sowan ke ulama pasti ada maunya, yakni cari masa,” sindir @Teguhsa26905616. “Politik identitas itu selalu datang saat mendekati Pemilu,” timpal @AAldhiaz. “Ustad dan Ulama juga memiliki perhitungan sendiri agar umat tidak lari dari ajaran,” kata @harisubagya.

Akun @DJUMARI22417755 berharap agar bacapres sowan ke kiai tidak hanya jelang pemilu saja, tapi ketika juga sudah menjabat. “Semakin sering belajar ngaji ke kiai-kiai yang paham ilmunya, dirimu akan merasa “Tidak ada apa-apanya”. Dan akan menolak jadi boneka,” ujarnya. “Bagi politisi yang sedang mencari kursi, hal seperti ini penting karena bisa mempengaruhi akar rumput seakan-akan politisi itu pro kelompok yang dikunjunginya,” timpal @nurdin16341198. [BYU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.