Dark/Light Mode

Menteri Boleh Nyaleg Jangan Lupa Tugas

Kerjaan Terbengkalai Siap-siap Direshuffle

Senin, 15 Mei 2023 07:30 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym)
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym)

 Sebelumnya 
Ceo & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago tidak setuju menteri yang nyaleg tidak perlu mundur. Meskipun tidak ada larangan, kata dia, menteri yang nyaleg pasti akan terpecah konsentrasi kerjanya.

Daripada menunggu hasil evaluasinya, Pangi menyarankan Jokowi segera mereshuffle menteri yang telah didaftarkan ke KPU sebagai caleg. “Perlu bagi Jokowi melakukan reshuffle atau mengganti menteri yang mendaftar jadi caleg,” sarannya.

Meski sebenarnya, Pangi juga memandang bongkar pasang kabinet di penghujung waktu tidak efektif. “Meski gonta ganti menteri dengan cara reshuffle. Bagaimanapun, ini sudah di ujung masa jabatannya,” ucap dia.

Baca juga : Kerja Dewan Akan Terganggu

Jelang berakhirnya kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin, mantan wali kota Solo itu seharusnya meninggalkan sebuah warisan yang baik. Tidak usah muluk-muluk, cukup etika politik bagi para menteri.

“Dengan memberikan pembelajaran politik yang penting, terutama etika menterinya. Supaya tetap membantu presiden dan menyarankan agar tidak menjadi caleg ketika masih menjabat menteri,” usul Pangi.

Mendengar ancaman reshuffle Jokowi, warganet ramai berkomentar. “Maksudnya gak gitu pak. Menteri kalau ikut nyaleg harus mundur. Kalau gak mundur direshuffle. Gitu,” cuit @SopanYendi. “Kalau mereka paham ETIKA dan punya RASA MALU maka mundurlah. Malu sama kades,” sindir @udatauhid.

Baca juga : Geledah Rumah Dan Kantor Bupati Kapuas, KPK Amankan Berbagai Dokumen

Namun, akun @anselmoes mengaku tidak setuju kalau menteri nyaleg langsung mundur. Dia khawatir tugas negara terganggu kalau menteri mundur begitu saja. “Terus yang handle kerjaan siapa??? Negara juga harus diurus?

Ntar aja kalau musim kampanye harus cuti,” ujarnya.

“Kalau gubernur yang nyapres gimana pakde?” tanya @migdodo74.

Baca juga : Pemerintah Diminta Jadikan Keamanan Dan Ketahanan Siber Sebagai Program Nasional

“Cuma ngancam doang. Siapa takut,” sindir @Pandekaminang49. “Sepertinya, ancaman tidak berarti. Sudah mau finish,” sesal @AenulMgmp. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.