Dark/Light Mode

Penting! Pemahaman Digitalisasi Jadi Penunjang Kerja Tenaga Kesehatan

Rabu, 31 Mei 2023 07:22 WIB
Literasi digital yang digelar Kemenkominfo dan Kemenkes untuk tenaga kesehatan. (Foto: Dok. Kemenkominfo)
Literasi digital yang digelar Kemenkominfo dan Kemenkes untuk tenaga kesehatan. (Foto: Dok. Kemenkominfo)

 Sebelumnya 
Niki juga menyampaikan bahwa literasi digital sektor pemerintahan sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi yang menunjang tugasnya pada instansi masing-masing.

"Melalui penyampaian materi literasi digital hari ini, diharapkan ASN dan SDM Tenaga Kesehatan Organisasi Profesi IPAI, PTGMI, dan PATELKI Kemenkes dapat meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan pelayanan publik," ujar Niki.

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan, Arianti Anaya menyampaikan, bahwa upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah transformasi kesehatan yakni salah satunya transformasi digital teknologi kesehatan yang diharapkan bisa dicapai di 2024.

"Transformasi ini diharapkan menghasilkan SDM-SDM yang memiliki kemampuan digital. Kita berharap Literasi Digital dapat mengakses, memahami, dan mengkomunikasikan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat," ujar Arianti.

Menurutnya literasi digital merupakan hal baru yang perlu dipahami untuk mendukung semua kegiatan kesehatan. Arianti berharap IPAI PTGMI PATELKI melakukan persiapan setelah mendapatkan pembekalan agar bisa disesuaikan dengan sistem kita.

Baca juga : Kemenkes Beri Penghargaan Kepada Inovator Teknologi Kesehatan Terbaik

Sementara itu Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Sofian Lusa menyebutkan, bahwa memahami kecakapan digital adalah kemampuan individu untuk menyeleksi, memahami, menganalisis, dan memvalidasi mengenai informasi-informasi yang tersebar di dunia maya.

"Dengan kecakapan digital kita juga dapat mengenali permasalahan yang terjadi di ruang digital," ujar Sofian.

Sofian juga menambahkan bahwa tenaga kesehatan perlu mengetahui teknologi merupakan perubahan yang tidak bisa hindari. Kecakapan digital perlu dipraktekan agar semakin terbiasa untuk menggunakannya.

Widyaiswara Muda Kemenkes, Yan Bani Luza menjelaskan, bahwa ASN dan SDM memiliki tanggung jawab untuk mendukung keamanan digital, salah satunya seperti tidak mudah percaya pada modus-modus penipuan.

Menurutnya modus-modus penipuan biasanya seperti pemberian hadiah, pengiriman link yang tidak dikenal, dan pengaksesan situs di internet yang disisipi virus.

Baca juga : Kepala Perpusnas: Digitalisasi Naskah Kuno Nusantara Harus Dilakukan

Etika Digital disampaikan Penggerak Swadaya Masyarakat Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Tio Bella Sitorus.

Bella menyebutkan bahwa ASN harus menumbuhkan intuisi kewaspadaan terhadap dampak internet, menjamin netralitas sebagai ASN, dan akuntabel dalam bekerja.

Menurutnya netralitas ASN sama saja dengan keadaban yang bisa diterapkan ASN. UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN menyebutkan bahwa ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi partai politik.

"Saat ini ada upaya 'ASN berAKHLAK’ dimana adanya penanaman nilai-nilai etika dalam menunjang kegiatan kerja ASN," ujar Bella.

Materi Budaya Digital dibawakan Widyaiswara madya Kemenkes, Dorce Tandung . Ia menyebutkan bahwa belakangan ini ASN sangat disorot publik karena kasus yang berkaitan dengan gaya hidup.

Baca juga : Siloam Dukung Pemerintah Atasi Kesenjangan Penanganan Kanker

Menurut Dorce, ASN perlu memahami bahwa flexing yang dilakukan di media sosial bisa dilihat oleh siapa saja dan hal ini bisa berdampak pada reaksi publik.

"Dengan adanya Budaya digital, ASN dan SDM akan memiliki penentu batas agar sesuai dengan kode etik yang ada di masyarakat atau instansi kerja, agar terhindar dari perilaku yang merugikan," ujar Dorce.

Kecakapan Digital dibawakan Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Pudy Prima.

Menurutnya, kecakapan digital terdiri dari lima kemampuan yang menjadi tolak ukur apakah seseorang sudah cakap digital, yakni kemampuan menyeleksi, kemampuan memahami, kemampuan menganalisis, kemampuan memverifikasi, dan kemampuan berpartisipasi.

"JIka Nakes sudah menguasai lima kemampuan tersebut, maka Nakes akan mampu mengenali dan menyikapi risiko-risiko di ruang digital," pungkas Pudy. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.