Dark/Light Mode

Lanjutan Sidang Kasus Proyek PLTU Riau-1

Di Tangan Sofyan Basir, Kelistrikan Jadi Keren

Selasa, 10 September 2019 10:29 WIB
Terdakwa dugaan suap proyek PLTU Riau-1 Sofyan Basir (kiri)  menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan  Tipikor, Jakarta, Senin (9/9). (Foto: Mohammad Qori Haliana/Rakyat Merdeka).
Terdakwa dugaan suap proyek PLTU Riau-1 Sofyan Basir (kiri) menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/9). (Foto: Mohammad Qori Haliana/Rakyat Merdeka).

 Sebelumnya 
Pada 2016 tercatat per pelanggan bisa mengalami rata-rata 1,53 menit pemadaman, turun menjadi 1,16 menit per pelanggan pada 2017.

Berangsur turun pada 2018 dengan lama pemadaman 0,96 menit per pelanggan. Keberhasilan tersebut, menurut Fahmy, salah satunya ditopang profesionalisme dan kemampuan lobi serta perilaku Sofyan Basir untuk selalu mendahulukan kepentingan PT PLN di atas kepentingan pribadi.

Fahmi mengingat 3 kali menyaksikan sikap Sofyan Basir. Pertama, saat pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan harga premium dan tarif listrik hingga akhir 2019.

Sofyan Basir mengatakan samiína waathoqna mengikuti keputusan pemerintah tersebut. Namun, Sofyan mengusulkan kepada pemerintah agar menurunkan harga pokok penyediaan (HPP) listrik, dengan cara mengatur Domestic Market Obligation (DMO) harga batu bara melalui Peraturan Menteri ESDM.

Berdasarkan hitungan dari tim, Sofyan Basir mengusulkan DMO harga batu bara sebesar 70 dolar Amerika per ton. Padahal pada saat itu harga batu bara dunia mendekati 100 dolar Amerika per ton.

Baca juga : Terima Fee 10 Persen Dari Proyek Pembangunan Jalan, Bupati Muara Enim Jadi Tersangka

Asosiasi pengusaha batu bara menghendaki harga 85 dolar Amerika per ton. Dalam perundingan, Sofyan Ba sir berkeras DMO harga batu bara tetap sebesar 70 dolar Amerika per ton.

Pemerintah akhirnya melalui Peraturan Menteri ESDM menetapkan DMO harga batu bara tetap 70 dolar Amerika sesuai dengan usul an Sofyan Basir, yang berlaku hingga kini.

Kedua, saat percakapan antara Sofyan Basir dengan Menteri BUMN Rini Soemarno bocor di publik. Bocoran percakapan itu seolah-olah ada bagi-bagi fee untuk proyek gas storage yang akan dibangun oleh konsorsium PT BSM, Mitsui Japan, Pertamina dan PLN.

Namun terungkap kemudian, percakapan itu sebenarnya laporan Sofyan Basir kepada Rini bahwa PLN sebagai take risk pengguna gas tidak rela dengan komposisi pemegang saham PT BSM 50 persen, Mitsui Japan 35 persen, Pertamina, 7,5 persen dan PLN 7,5 persen.

Lagi-lagi, menurut Fahmy, keberatan Sofyan Basir semata-mata untuk kepentingan PT PLN, bukan kepentingan pri badi. Ketiga, saat perundingan PLTU Riau-1 dengan Johanes Kotjo, Sofyan Basir juga bersikeras untuk menggolkan ketiga persyaratan.

Baca juga : Setnov Bantah Terima Fee Rp 85,82 M Dari Kotjo

Yakni proporsi kepemilikan saham PT PJB mayoritas 51 persen hanya de ngan setor modal 10 persen sa ja. Sisanya dari pinjaman dengan bunga murah sebesar 4,13 persen. Jauh lebih rendah dibanding bunga komersial yang bi sa mencapai 6-8 persen.

Mengenai jangka waktu pengelolaan, Johanes Kotjo menghendaki 20 tahun. Tapi Soyan Basir ngotot hanya 15 tahun. Setelah itu harus diserahkan kepada PLN.

Ketiga persyaratan yang diajukan Sofyan Basir itu sesungguhnya lebih menguntungkan bagi PLN dan negara.

Sementara saksi pengamat ekonomi Sunarsip membeberkan, mengenal dan akrab Sofyan Basir secara pribadi maupun sebagai seorang profesional sejak tahun 2005.

Hubungannya terjalin ketika keduanya masuk sebagai pengurus BRI. Melalui RUPS BRI bulan Mei 2005, Sofyan Basir ditunjuk sebagai direktur utama.

Baca juga : Kalau Sekda Jabar Mau Mulangin Duit Suap, Bisa Jadi Faktor Meringankan

“Saya ditunjuk sebagai komisaris. Meski saya di bank BRI hanya 2,5 tahun, namun kami berdua langsung ‘nyetel’ satu sama lain, sampai hari ini.”

Sunarsip mengenal Sofyan Basir sebagai seorang petarung (fighter). Kalau sudah memiliki kehendak dan untuk kepentingan perusahaan) akan totalitas (all out) memperjuangkannya. [GPG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.