Dark/Light Mode

BRIN Gandeng UTM Tingkatkan Kolaborasi Riset Dan Inovasi

Selasa, 18 Juli 2023 10:06 WIB
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R Hendrian dan Rektor UTM, Datuk Ahmad Fauzi Ismail, di Gedung B. J Habibie, Jakarta, Senin (17/7)
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R Hendrian dan Rektor UTM, Datuk Ahmad Fauzi Ismail, di Gedung B. J Habibie, Jakarta, Senin (17/7)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) meningkatkan kolaborasi di bidang riset dan inovasi.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R Hendrian dan Rektor UTM, Datuk Ahmad Fauzi Ismail, di Gedung B. J Habibie, Jakarta, Senin (17/7).

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Azlinda Azman mengatakan, kerja sama ini akan membuka lebih banyak potensi kolaborasi riset yang selama ini telah terjalin antara Indonesia dan Malaysia, melalui BRIN dan UTM.

"Ini selaras dengan aspirasi untuk mengangkat martabat dan kegemilangan Asia Tenggara, dan meningkatkan hasil riset di tingkat benua Asia dan global," katanya.

Azlinda mengungkapkan ada 17 periset BRIN telah mengikuti program pascasarjana berbasis riset (degree by research) di UTM.

Baca juga : Ganjar Creasi Berkomitmen Tingkatkan Generasi Muda Di Malang Melek Digital

Program ini sebagai tindak lanjut dari Memorandum of Agreement (MoA) yang diteken pada 2021. Kolaborasi ini sukses menghasilkan 11 hibah kerja sama penelitian, yang juga melibatkan 15 periset UTM.

Kemudian dilanjutkan pada 14 Juni 2023 juga telah ditandatangani kembali MoA antara BRIN dan UTM. Sekitar 20 periset BRIN diharapkan dapat mengikuti program DbR pada Oktober 2023.

"Kesepakatan kerja sama ini menunjukkan adanya kepercayaan dan sinergi antara kedua negara melalui BRIN dan UTM. Kami berharap akan ada lebih banyak kerja sama lagi, sebagai kerja sama strategis dalam melaksanakan penelitian dan pembangunan demi kebaikan bersama," harap Azlinda.

Dirinya menekankan, Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia sangat fokus pada riset yang dapat menyumbang kepada pembangunan masyarakat. Tidak hanya industri, tapi juga komunitas. Dan juga berdampak pada isu global, seperti perubahan iklim dan disrupsi teknologi.

"Kami berharap rumpun Indonesia dan Malaysia menjadi satu entitas yang kuat memberikan hasil penelitian di tingkat global sesuai dengan budaya kita," harap Azlinda.

Baca juga : Pos Indonesia Kolaborasi Dengan Sunday Rilis Asuransi Di Pospay

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Syed Md Hasrin Bin Tengku Hussin mengungkapkan, hubungan Malaysia dan Indonesia berada di tahap yang sangat baik, baik bidang politik, ekonomi, dan kerja sama government to government (G to G).

Dia menerangkan, saat ini ada sekitar 11 ribu pelajar Indonesia di Malaysia, dan 2 ribu pelajar Malaysia di Indonesia.

Menurutnya, kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang riset merupakan contoh yang sangat baik, bermanfaat untuk negara dan masyarakat.

Menyambut kunjungan Delegasi Malaysia,  Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan, BRIN memiliki tugas dan fungsi sebagai funding agency, executing agency, dan policy maker untuk sektor riset dan inovasi.

Program funding agency, jelas dia, tidak hanya menyediakan infrastruktur, tapi juga program untuk periset, seperti post-doctoral, dan visiting professorship.

Baca juga : Telkom Pijar Fokus Tingkatkan Kualitas Pendidikan Di Indonesia

"Terkait funding agency, kami tidak hanya mem-provide funding as fresh money, tapi kami mem-provide infrastruktur, dan juga researchers program," terangnya.

Dengan adanya 12 Organisasi Riset dan 85 Pusat Riset di BRIN, Handoko berharap kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam riset dan inovasi lebih banyak lagi.

Adapun area kerja sama pada nota kesepahaman ini meliputi energi dan manufaktur; elektronika dan informatika, termasuk kecerdasan buatan; penerbangan dan antariksa; nanoteknologi dan material; energi nuklir; ilmu sosial dan humaniora; arkeologi, sastra dan linguistik; teknologi untuk kesehatan; ilmu hayati dan lingkungan; pangan dan pertanian; ilmu kebumian dan maritim; dan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai informasi, delegasi Malaysia juga dihadiri perwakilan universitas dan institusi, antara lain Universiti Utara Malaysia, Universiti Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Tenaga Nasional, Universiti Teknologi Malaysia, dan Malaysia Qualification Agency, yang turut mendiskusikan potensi kolaborasi riset dan inovasi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.