Dark/Light Mode

Program TNI AD Manunggal Air Siap Dibangun Di Papua

Senin, 24 Juli 2023 16:41 WIB
Kapaldam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Reki Feriyanto bersama Anggota Yonif 132/BS dibantu masyarakat perbatasan RI–PNG dan juga PLBN mengerjakan normalisasi Bendungan Hloncing, Sabtu (22/7). Foto: Istimewa
Kapaldam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Reki Feriyanto bersama Anggota Yonif 132/BS dibantu masyarakat perbatasan RI–PNG dan juga PLBN mengerjakan normalisasi Bendungan Hloncing, Sabtu (22/7). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Program TNI AD Manunggal Air siap dibangun di Bumi Cendrawasih. Program TNI Manunggal Air adalah satu program KSAD untuk mengentaskan masalah kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

"Keseluruhannya kurang lebih itu ada 30 titik air dari 100 titik air yang menjadi program TNI AD Manunggal Air di seluruh Indonesia," ujar Kepala Peralatan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Reki Feriyanto dalam keterangannya, Senin (24/7).

Reki mengatakan, proses pengerjaan pipanisasi dan bendungan normalisasi melibatkan prajurit dibantu oleh Satgas Perbatasan Yonif 132/BS dan masyarakat.

Baca juga : Romo Benny: Tahun ini, Pancasila Diajarkan Dari PAUD Sampai SMA

Tujuannya adalah untuk memperbaiki bendungan dan pipa air yang mengalami kerusakan akibat longsoran material tanah dan batu di perbatasan Indonesia dan Papua New Guinea.

Di Papua, Program TNI AD Manunggal Air sudah dilakukan di Puncak Jaya, Sorong, Merauke, Timika. Kemudian program ini juga akan dibangun dalam waktu dekat di Kabupaten Nduga di Kampung Kenyam. 

"Air menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Ini yang sangat diperhatikan sekali oleh pimpinan Angkatan Darat termasuk juga Pangkostrad tang selama ini selalu menggembar-gemborkan program ini untuk kesejahteraan masyarakat kita sendiri. Dalam hal ini juga masyarakat di Papua," terangnya.

Baca juga : Sediakan Air Bersih, PUPR Siapkan Pembangunan SPAM Di Bengkulu

Khusus untuk Bendungan Hloncing, merupakan program normalisasi yang sebelumnya telah dibangun oleh Kementerian PUPR pada tahun 2015. Namun sayang, dalam kondisi tidak terawat dan terbengkalai.

"Nah ini tertimpa dari material (Bendungan Hloncing). Kalau bendungan Hloncing ini kita anggapnya gravitasi bendungan. Kita alirkan dari ketinggian ke kerendahan. Ada juga yang kita buat Hidram," tuturnya.

"Hidram ini memompa air dari kerendahan ke ketinggian, dengan tanpa menggunakan tenaga listrik. Kemudian kalau tidak ada sumber air kita bor ke dalam. Jadi ada tiga sumber air yang kita laksanakan," tutup Kolonel Reki.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.