Dark/Light Mode

Andi Gani Bantah Intervensi Proses Hukum Rocky Gerung

Rabu, 2 Agustus 2023 18:37 WIB
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia KSPSI Andi Gani Nena Wea. Foto: Istimewa
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia KSPSI Andi Gani Nena Wea. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea membantah dirinya mengatakan telah bertemu Kabareskrim Irjen Wahyu Widada untuk menindaklanjuti ujaran kebencian yang dilakukan Rocky Gerung terhadap Presiden Jokowi.

"Saya tidak pernah mengatakan bertemu Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada untuk membahas kasus Rocky Gerung dan juga saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan Bareskrim Polri segera tahan Rocky Gerung," kata Andi Gani kepada wartawan di Jakarta, Rabu (2/8).

Andi Gani mengaku dirugikan dengan pemberitaan yang menyebutkan pihaknya seolah dapat mengintervensi hukum.

"Hal ini dapat menimbulkan persepsi negatif di masyarakat relawan Jokowi mengintervensi Bareskrim," ujarnya.

Baca juga : Sultra Punya Perpustakaan Bertaraf Internasional, Ini Pesan Perpusnas

Dia menyerahkan sepenuhnya proses hukum Rocky Gerung kepada pihak yang berwajib.

"Kewenangan mentersangkakan dan menahan seseorang adalah domain penyidik, dan tidak seorangpun bisa mengintervensi hukum," tegasnya.

Sebelumnya, relawan Presiden Joko Widodo ramai-ramai mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, untuk melaporkan Rocky Gerung atas dugaan penghinaan Jokowi.

Namun, laporan polisi yang mereka ajukan ditolak polisi. Para relawan diarahkan hanya membuat aduan.

Baca juga : Benny Rhamdani: Habis Menghina, Ngeles, Rocky Gerung Pengecut!

"Saya menyadari sulit untuk melanjutkan kasus penghinaan dengan kata-kata kasar dan tidak pantas dengan delik aduan, karena harus Presiden Jokowi sendiri sebagai korban yang melaporkan Rocky Gerung ke Polri," jelasnya.

Namun, dijelaskan Andi Gani masih ada perkara lain yang dapat menjerat Rocky Gerung ke kursi pesakitan.

"Yaitu mengenai pernyataan Rocky mengenai IKN karena dapat dinilai sebagai penyesatan informasi," tuturnya.

Diketahui, Rocky Gerung kembali mengkritik Presiden Jokowi. Kali ini dia mengkritisi soal Ibu Kota Negara (IKN). Rocky Gerung menilai Jokowi keliru karena menawarkan proyek IKN ke Kanada.

Baca juga : Masalah Minyak Goreng, Pemerintah Diminta Beri Kepastian Hukum Ke Pengusaha

Rocky Gerung mengibaratkan pencarian investor proyek IKN ini ibarat orang pacaran. Indonesia dianggap memaksa calon investor IKN.

"Artinya, tolol. Dia PHP calon pacar yang tidak menginginkan dia, maksa. Sekarang pergi ke China, maksa lagi. Itu yang saya katakan Pak Jokowi membuat kebijakan yang tolol sebagai Presiden. Kan beda nuansanya," ucap dia saat menjadi pembicara seminar Mimbar Mahasiswa di Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang, Selasa (1/8).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.