Dark/Light Mode

Relawan Ungkap Sosok Prabowo Lewat Buku Biografi

Senin, 11 September 2023 20:19 WIB
Peluncuran buku biografi Prabowo Subianto Sang Pemersatu Bangsa, di Jakarta, Senin (11/9). Foto: Istimewa
Peluncuran buku biografi Prabowo Subianto Sang Pemersatu Bangsa, di Jakarta, Senin (11/9). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok relawan pendukung bakal Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto meluncurkan buku biografi, Prabowo Subianto Sang Pemersatu Bangsa.

Buku ini mengungkap sisi lain mantan komandan jenderal Kopassus TNI Angkatan Darat itu, termasuk kedekatannya dengan para pejuang dan aktivis.

Sang penulis buku, Sugiat Santoso, menjelaskan buku itu ditulis karena dia ingin memperlihatkan sisi lain dari Prabowo Subianto, karena menurut dia selama ini sosok Prabowo lebih banyak dihubungkan dengan Tragedi Kerusuhan 1998.

"Inilah sosok Pak Prabowo, yang sering disalahartikan, dan (dilekatkan) pada episode (kerusuhan tahun) 1998," kata Sugiat, yang juga Dewan Penasihat Kolaborasi Relawan Patriot Indonesia (Kopi), pada acara peluncuran buku biografi Prabowo Subianto Sang Pemersatu Bangsa, di Jakarta, Senin (11/9).

Baca juga : Relawan Sebut Tayangan Adzan Ganjar Pranowo Di TV Bukan Politik Identitas

Dalam buku setebal 212 halaman yang terbagi dalam lima bab itu, Sugiat menceritakan rangkaian hidup Prabowo sejak lahir, keluarga, masa-masa dia menjadi prajurit, sampai akhirnya masuk ke dunia politik.

Dalam buku biografi itu, penulis mengungkap kehidupan Prabowo yang dianggap dekat dengan para pejuang. Nama belakang Prabowo, yakni "Subianto", merujuk pada nama pamannya, Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikusumo, yang gugur saat berjuang mempertahankan kemerdekaan RI dalam Pertempuran Lengkong pada tanggal 25 Januari 1946.

"Dalam Pertempuran Lengkong, dua paman Prabowo terlibat pertempuran, yaitu Letnan Satu Soebianto Djojohadikusumo dan Kadet Soejono Djojohadikusumo," tulis Sugiat dalam bukunya.

Kemudian, ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo, saat itu berharap Prabowo dapat memiliki jiwa pejuang seperti pamannya.

Baca juga : Menang Pilpres, Prabowo Janji Bayar Utang Untuk Warga Jabar

Oleh karena itu, Prabowo pun lebih memilih masuk Akademi Militer Nusantara dan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), meskipun dia saat itu telah diterima di dua kampus ternama di Amerika Serikat, yakni University of Colorado dan George Washington University.

Dalam buku itu pula, penulis juga menyoroti kedekatan Prabowo dengan aktivis 1966, Soe Hok Gie. Meskipun Prabowo berusia lebih muda sembilang tahun daripada Gie, keduanya menjalin persahabatan dan menjadi mitra untuk saling bertukar pikiran.

"Ini bukan karena Prabowo adalah anak Soemitro. Ini karena Prabowo sosok yang dianggap Gie sebagai intelektual muda yang memiliki gagasan dan inovasi yang bisa memajukan Indonesia di masa depan," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman, saat memberikan sambutannya, menyambut baik terbitnya buku biografi itu. Dia menyampaikan sebagaimana judul buku itu, momentum persatuan harus selalu dipertahankan.

Baca juga : Prabowo Legowo

"Saya pikir momentum ini terus kita pertahankan, momentum persatuan bangsa," tegasnya.

Dia juga menyinggung poster-poster yang menampilkan foto Prabowo bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Habiburokhman menyampaikan itu murni lahir dari kreativitas para relawan yang mendambakan persatuan.

"Itu iconic sekali. Persatuan dua rival yang berseteru sangat ketat, sangat panas; tetapi bisa bersatu dan menghasilkan kinerja yang luar biasa," tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.