Dark/Light Mode

Denny JA: Lagu Untuk Capres Efektif Pengaruhi Pemilih

Senin, 25 September 2023 09:10 WIB
Denny JA. (Foto: Ist)
Denny JA. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilihan presiden tidak hanya dipenuhi oleh janji-janji kampanye. Namun, juga menjadi lebih syahdu dengan lagu-lagu soal calon presiden.

Hal itu diungkapkan Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, DennyJA_World, Minggu (24/9).

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, memodifikasi dan menyanyikan lagu "Munajat Cinta" yang dibuat oleh musisi Ahmad Dhani. “Tuhan kirimkanlah aku. Presiden yang baik hati. Yang mencintai rakyatnya. Apa adanya,” bunyi petikan lirik modifikasi AHY.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ayah dari AHY, juga memodifikasi lagu "Kamu Nggak Sendirian" dari band Tipe-X untuk Prabowo Subianto. SBY pun memberi pengantar sebelum bernyanyi.

Partai Demokrat, ujar SBY, bersama partai-partai lain, tak akan membiarkan Prabowo sendirian. SBY sendiri berjanji akan turun gunung, berada di belakang Prabowo.

Baca juga : Denny JA: Warga NU Naik Hampir Dua Kali Lipat

“Percayalah padaku, mesti di gelap malam, kamu nggak sendirian. Dan semua bintang, yang kutinggalkan, temani kau sampai akhir malam.”

"Kita masih ingat tahun 2014. Lagu itu masih kuat di memori kita. Betapa Slank dan kawan-kawannya menyanyikan lagu Salam Dua Jari. Jangan lupa pilih Jokowi. Lagu itu ikut meromantisasi dan menyentuh publik luas untuk memenangkan Jokowi dalam pemilu presiden," ujar Denny JA.

“Kita harus menang total. Untuk revolusi mental. Salam dua jari, jangan lupa pilih Jokowi. Salam dua jari, jangan lupa pilih Jokowi," petikan lirik lagu Slank itu.

Menurut Denny, sudah sejak lama riset menyatakan bahwa begitu dekatnya kampanye presiden dengan lagu-lagu yang dinyanyikan untuk sang capres.

Dia mengungkapkan, yang cukup fenomenal terjadi pada Pilpres Amerika Serikat 1932. Saat itu dikenal dengan era the great depression atau dunia dalam krisis besar ekonomi.

Baca juga : Wapres Perkuat Pertemanan

Saat itu, kata Denny, Franklin D Roosevelt menang telak. Kemenangannya ikut dibantu oleh lagu Happy Days Are Here Again. "Lagu itu membawa semangat dan optimisme. Di tengah kesulitan ekonomi, lagu itu memberi harapan. Lagu itu dipersonifikasi ke Roosevelt selaku pembawa harapan," ujarnya.

Denny mengatakan, Roosevelt memenuhi harapan itu dengan programnya yakni The New Deal. Program negara kesejahteraan ikut diperkenalkan dan dikembangkannya di era itu. Aneka kisah masa sulit dan spirit harapan ke depan diwakili oleh lagu itu.

Menurutnya, efek lagu kepada kampanye yang efektif terjadi untuk tiga hal. Pertama, lagu itu memperkuat ikatan batin antara calon presiden dengan pemilihnya. Kekuatan lagu mampu menggugah dan menyentuh emosi.

Kedua, lagu lebih mudah diingat. Jika lagu tersebut semakin sering dinyanyikan untuk calon presiden tertentu, capres itu pun terasosiasi dengan lagu tersebut.

"Ketika publik mendengar lagu itu, mereka pun teringat capres itu. Di memori kita, asosiasi lagu dan capres terbenam cukup dalam," terang Denny.

Baca juga : Denny JA: Presiden Bukan Petugas Partai

Ketiga, pesan utama untuk capres bisa diselipkan dalam lagu. "Barack Obama ingin pesan utamanya sampai ke publik: Yes, We Can. Kita Bisa," sambungnya.

Denny menambahkan, pesan itu diinspirasi oleh lagu populer sebelumnya. Lagu Yes, We Can adalah jenis musik funk yang ditulis oleh Allen Toussaint dan pertama kali dirilis oleh Lee Dorsey pada 1970. Lagu ini dipopulerkan ketika direkam oleh girl grup R&B Amerika, Pointer Sisters.

"Menuju Pilpres 2024, kita akan mendengar makin banyak lagu yang syahdu untuk masing-masing calon presiden," tutup Denny JA.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.