Dark/Light Mode

Survei LSI Denny JA: Pilgub Maluku, Elektabilitas Jeffry Apoly Lampaui Petahana

Jumat, 25 Agustus 2023 18:16 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Elektabilitas Gubernur Maluku Murad Ismail, dilampaui penantang baru, Jeffry Apoly Rahawarin. Jeffry juga mampu melewati elektabilitas Wakil Gubernur, Barnabas Nathaniel Orno.

Hal ini berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA bertajuk ‘Isu Ekonomi, Pesona Penantang & Redupnya Petahana Dalam Pilgub Maluku 2024’, yang dirilis Jumat (25/8) petang, di Maluku.

Elektabilitas Jeffry mencapai 18,7 persen, disusul Murad 18,4 persen, dan Barnabas 8,9 persen.

Dari 18 nama yang diuji, ada 16 nama yang bisa dikategorikan sebagai penantang.

Namun dari 16 nama tersebut, selain Jeffry, tak ada cagub yang signifikan secara elektabilitas.

Elektabilitas tokoh-tokoh tersebut rata-rata hanya dibawah 10 persen.

"Hanya Jeffry dan Murad yang elektabilitasnya di atas 15 persen dan jarak elektabilitasnya jauh dibandingkan dengan nama-nama cagub lainnya,” ujar Peneliti Senior LSI Denny JA, Adjie Alfarabi.

Dengan begitu, pertarungan pilkada Maluku per hari ini hanyalah pertarungan head to head dua tokoh, antara petahana vs pendatang baru, yaitu Jeffry versus Murad.

Baca juga : Tren Positif Elektabilitas PAN Berlanjut, Melejit Ke 4,3 Persen

"Secara teori dan pengalaman, tentunya Jefrry lebih diuntungkan dengan statusnya sebagai challenger (penantang),” lanjut Adjie.

Sebaliknya, sebagai petahana, Murad dalam posisi yang lebih sulit. Murad seharusnya memiliki elektabilitas yang tinggi. Namun 15 bulan jelang Pilkada, elektabilitasnya yang kalah dari Jeffry.

"Itu mengindikasikan bahwa rakyat Maluku tak menginginkan kepemimpinannya berlanjut. Mereka ingin perubahan dan pergantian kepemimpinan," ungkapnya.

Adjie mengungkapkan, berdasarkan hasil survei, ada empat alasan kuat yang menjelaskan rendahnya elektabilitas Murad.

Pertama, kepuasaan terhadap kinerja Gubernur dan wakil gubernur di bawah 50 persen.

Mereka yang menyatakan puas terhadap kinerja Murad sebagai Gubernur hanya sebesar 40,7 persen.

Sementara mereka yang menyatakan tak puas atas kinerja Murad sebagai gubernur sebesar 50,3 persen.

Kedua, Murad dinilai gagal menjalankan tugasnya sebagai gubernur.

Baca juga : Denny JA: Popularitas Jokowi Kalahkan Isu Perubahan

"Mereka yang menyatakan Murad berhasil sebagai gubernur sebesar 41,8 persen, sementara mereka yang menyatakan Murad gagal sebagai gubernur sebesar 48,4 persen," bebernya.

Ketiga, mayoritas tak ingin Murad menjadi gubernur lagi. Mereka yang menyatakan berkeinginan Murad menjadi gubernur lagi hanya sebesar 20,5 persen.

Sementara mereka yang menyatakan tak menginginkan Murad menjadi gubernur lagi sebesar 53,6 persen.

Keempat, Murad adalah gubernur paling disalahkan atas status Maluku sebagai provinsi termiskin keempat di Indonesia.

Dari responden yang tahu hal itu, sebesar 43,6 persen menyalahkan Gubernur sebagai orang paling bertanggung jawab atas status Maluku tersebut.

"Yang menyalahkan presiden hanya sebesar 14 8 persen, dan yang menyalahkan bupati/wali kota sebesar 6,4 persen," terang Adjie.

Mengapa hanya Jeffry yang muncul sebagai penantang yang moncer? LSI Denny JA menemukan ada empat alasannya.

Pertama, Jeffry adalah cagub paling disukai. Meskipun popularitasnya hanya 60,2 persen, di bawah tokoh lainnya, namun tingkat kesukaan Jeffry paling tinggi dibanding semua cagub lainnya, yaitu sebesar 73,9 persen.

Baca juga : Survei LSI Denny JA: Gibran, Cawapres Favorit Publik untuk Prabowo

Kedua, Jefrry adalah kandidat cagub yang paling banyak terpampang ruang publik, lewat baliho/billboard dan spanduk.

Ketiga, Jefrry adalah kandidat yang paling banyak kampanye dari rumah ke rumah. Survei menunjukan bahwa relawan dan atribut Jefrry paling banyak diterima oleh publik Maluku dibanding kandidat lain.

Keempat, Jefrry paling dominan di media sosial. Pengguna media sosial di Maluku mencapai 54,5 persen.

Dan Jefrry adalah kandidat yang paling banyak dilihat di media sosial dan paling disukai.

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 800 responden di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Maluku.

Dengan 800 responden, margin of error survei ini sebesar 3,5 persen. Survei dilakukan 13 Juni-1 Juli 2023.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.