Dark/Light Mode

Denny JA Nggak Setuju Usia Capres Dibatasi, Ini Alasannya

Kamis, 24 Agustus 2023 19:01 WIB
Denny JA. (Foto: Ist)
Denny JA. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI), Denny JA tidak setuju jika usia Capres dibatasi maksimal 65 tahun. 

Hal tersebut disampaikan Denny menanggapi maraknya gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang meminta usia Capres dibatasi maksimal 65 tahun.

Menurut Denny, ada tiga kesalahan jika gugatan itu dikabulkan MK. Kesalahan pertama pembatasan maksimal usia Capres 65 tahun mengabaikan fakta sejarah. Ada contoh nyata presiden yang usianya di atas 65 tahun justru menjadi ikon dunia, contohnya Nelson Mandela.

Baca juga : LSI Denny JA: Gibran Potensial Cawapres Wakili Milenial

Mandela dihormati sebagai simbol perjuangan anti diskriminasi rasial tingkat dunia. Sejak tahun 2009, PBB menjadikan hari ulang tahunnya 18 Juli sebagai hari internasional: Mandela’s Day.

Mandela lahir di tahun 1918. Pada tahun 1994, ia terpilih sebagai Presiden Kulit Hitam Pertama di Afrika Selatan. Saat pertama kali menjadi presiden, usianya 76 tahun.

Menurut Denny, apa jadinya jika di sana ada aturan usia Capres dibatasi, maka dunia tak akan pernah mengenal Mandela. Mandela dicatat sejarah berhasil dan menjadi presiden dengan prestasi besar di Afrika Selatan.

Baca juga : Pengamat UI: Mobil Hybrid Layak Dapat Tambahan Insentif, Ini Alasannya

Kesalahan kedua pembatasan maksimal usia Capres 65 tahun adalah mengabaikan kondisi di Indonesia sendiri. Bukankah Ma’ruf Amin ketika terpilih menjadi Wapres, usianya 76 tahun. Bersama Jokowi, kini mereka mendapatkan approval rating, tingkat kepuasan publik di angka 80 persen. Ini tingkat kepuasan yang tinggi sekali.

Jusuf Kala mengalami hal yang sama. Ketika ia terpilih menjadi wakil presiden Jokowi di tahun 2014, usianya sudah 72 tahun.

Kesalahan ketiga jauh lebih mendasar. Tindakan ini menjadi pelanggaran hak asasi manusia. Ia mendiskriminasi warga berusia 65 tahun ke atas untuk menjadi presiden atau wakil presiden.

Baca juga : Elektabilitas Anies Anjlok

Apa yang salah dengan usia 65 tahun ke atas sehingga dilarang menjadi Capres atau Cawapres? Menurut Denny, pada usia 65 tahun ke atas, sejauh masih sehat, itu justru usia yang penuh pengalaman dan pengetahuan.

“Jika tuntutan ini dikabulkan, MK akan  dicatat sejarah dan dunia melegalkan diskriminasi atas usia,” tegasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.