Dark/Light Mode

Logo Hari Santri 2023, Tema Berikut Makna Serta Filosofinya

Jumat, 6 Oktober 2023 20:14 WIB
Logo Hari Santri 2023. (Foto: Kemenag)
Logo Hari Santri 2023. (Foto: Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas baru saja meluncurkan logo peringatan Hari Santri 2023, di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (6/10). Berikut ini logo, makna dan filosofinya.

Selain merilis logo, Menag juga mengumumkan tema Hari Santri 2023 yakni Jihad Santri Jayakan Negeri. 

“Melalui tema ini, kami ajak para santri untuk terus berjuang membangun kejayaan negeri dengan semangat jihad intelektual di era transformasi digital,” kata Menag Yaqut di Jakarta, Jumat (6/10).

Dalam peluncuran tema dan logo Hari Santri 2023 ini, hadir sejumlah perwakilan ormas Islam, pengasuh dan santri pesantren, para pejabat Eselon I, II, dan III Kementerian Agama, serta para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama.

Sekilas Tentang Hari Santri 

Hari Santri ini mengacu pada peristiwa penting yaitu Resolusi Jihad yang diumumkan oleh KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945 silam.

Lalu pada tahun 2015, presiden Jokowi menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Santri dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015.

Seruan Melawan Penjajah

Gus Men, sapaan akrab Menag, mengingatkan bahwa peringatan Hari Santri adalah momentum untuk mengingatkan kembali Resolusi Jihad yang dimaklumatkan oleh Kiai Hasyim Asyari. 

Baca juga : Jadwal Indonesia Vs Korea Utara Di Asian Games 2023 Berikut Link Live Streaming

Resolusi Jihad ini, sebutnya berisi seruan kepada seluruh masyarakat agar berjuang menolak dan melawan penjajah.

“Bahkan dikatakan bahwa berperang melawan penjajah adalah kewajiban setiap individu (fardlu ‘ain) bagi yang berjarak 94 km dari kedudukan musuh,” ujar pria asal Rembang Jawa Tengah itu.

Jihad Santri Secara Konstekstual

Gus Men menjelaskan bahwa makna jihad secara kontekstual tidak selalu identik dengan berperang angkat senjata.

Menurutnya, jihad santri secara kontekstual adalah jihad intelektual, di mana para santri adalah para pejuang dalam melawan kebodohan dan ketertinggalan. 

"Santri juga turut berjuang dan mengambil peran di era transformasi digital,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan bahwa santri adalah teladan dalam menjalani jihad ini. Dengan buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, para santri memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya. 

"Mereka juga ikut mengisi ruang-ruang digital untuk penguatan literasi keagamaan yang moderat berdasarkan prinsip Islam rahmatan lil alamin,” tandasnya.

Baca juga : Jadi Tuan Rumah PIQI 2023, Pupuk Kaltim Perkuat Daya Saing dan Inovasi

Ada juga jihad di bidang ekonomi, kata Gus Men, dan para santri harus berdiri di depan untuk menyejahterakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan dan pengangguran. 

Termasuk juga jihad politik, di mana para santri harus menjadi teladan dalam momentum demokrasi, memilih pemimpin secara rasional dan terbaik. Jangan memilih pemimpin yang ambisius dan suka menggunakan politik identitas saat kampanye.

“Dalam momentum politik tahun depan, saya minta santri harus solid dan satu barisan. Jaga kesejukan, kerukunan, dan jauhi orang-orang yang menggunakan agama untuk kepentingan praktis,” tandasnya.

Makna dan Filosofi Logo Hari Santri 2023

Logo peringatan Hari Santri 2023 terdiri atas gambar dan sumbol berupa: bendera merah putih dan api berkobar, jaringan digital, empat pilar, titik berwarna kuning di atas empat pilar, simbolisasi huruf Nun, dan goresan tinta. Logo didesain dengan lima warna, yaitu merah, putih, hijau, orange, dan biru.

Berikut makna dan filosofinya:

1. Bendera Merah Putih dan Api yang Berkobar. Ini mengandung makna semangat nasionalisme. Salah satu ciri yang melekat pada diri santri adalah mencintai tanah air (hubbub al-wathan).

2. Jaringan Digital. Ini mengandung makna transformasi teknologi digital. Santri juga turut melakukan transformasi teknologi digital.

Baca juga : Fuso Hadirkan Layanan Perbaikan Cabin Dan Chassis Pertama Di Indonesia

3. Empat Pilar. Gambar ini bermakna empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

4. Titik Berwarna Kuning di Atas Empat Pilar. Ini mengandung makna santri siaga menjaga empat pilar kebangsaan.

5. Simbolisasi Huruf Nun. Bentuk huruf nun yang menyerupai tempat tinta adalah simbol pengetahuan.

6. Goresan Tinta. Ini mengandung makna jihad santri zaman ini adalah mengembangkan ilmu pengetahuan pesantren dengan kemajuan teknologi demi kejayaan negeri.

Ada lima warna dalam komposisi logo, yaitu merah, putih, hijau, orange, dan biru. Warna merah mencerminkan semangat yang menyala dalam berjuang. Warna putih melambangkan kesucian dan kemurnian.

Warna hijau sering dikaitkan dengan Islam dan warna ini mencerminkan nilai‑nilai agama, kedamaian, dan pertumbuhan. Warna orange menciptakan kontras dan eceriaan, menggambarkan semangat, antusiasme, dan energi dalam upaya memajukan negeri. Warna biru adalah lambang kecerdasan dan kebijaksanaan.

Link Download Hari Santri

Untuk mendapatkan logi dengan resolusi tinggi, anda bisa mengunduhnya di sini: KLIK DISINI

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.