Dark/Light Mode

Peneliti: Jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Anies Yang Diuntungkan

Selasa, 17 Oktober 2023 13:02 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Peneliti dari lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengingatkan akan tergerusnya suara Prabowo Subianto jika menggandeng Gibran sebagai cawapresnya.

“Kalau Prabowo menggandeng Gibran justru yang sangat diuntungkan adalah Anies Baswedan. Karena mereka akan memiliki materii propaganda yang cukup, dan potensi pengurangan suara Prabowo cukup besar,” kata Dedi, Selasa (17/10/2023).

Dedi mengatakan, ketika Gobran dipilih Prabowo sebagai cawapresnya, maka Gibran tidak dilihat sebagai sosok yang independen. Tetapi, pemilihan Gibran akan dinilai karena faktor Jokowi.

"Dengan konteks itu mungkin Prabowo tergiur dengan relawan Jokowi ataupun kepuasan publik terhadap kepemimpinan Jokowi,” kata Dedi.

Namun, lanjut dia, dalam persaingan Pilpres 2024,jika menggandeng Gibran justru Prabowo berpotensi ditinggalkan pemilihnya.

Baca juga : PAN Masih Yakin, Erick Jadi Cawapres Prabowo

Menurutnya akan munculnya sejumlah propaganda. Di antaranya, Prabowo akan dianggap sebagai tokoh yang ikut melanggengkan praktik politik dinasti.

“Dan ini besar kemungkinan akan dimainkan oleh kelompok Anies Baswedan,” kata Dedi.

Dengan demikian potensi berkurangnya dukungan ke Prabowo akan berkurang. Terlebih, lanjut dia, dalam survei IPO, Jokowi hanya punya pengaruh terhadap pemilih sebesar 17-19 persen.

Hal lain, menurut Dedi, Jokowi akan dianggap sebagai pengkhianat oleh PDIP. Padahal pemilh PDIP ini lebih loyal ke partai dan Megawati.

"Jadi di satu sisi Prabowo tidak bisa menghindari propaganda politik dinasti yang menggerus suara, dan di sisi lain Jokowi belum tentu membawa suara ke Prabowo dari suara PDIP,” papar dia.

Baca juga : Jokowi Lebih Pilih Erick Yang Mau Pontang-Panting

Prabowo yang saat ini sudah memiliki dukungan suara cukup besar, kata Dedi, justru berpotensi kehilangan suara jika menggandeng Gibran.

Prabowo bisa dianggap sebagai figur yang tidak konsisten dengan karakter politiknya selama ini.

"Prabowo menunjuk Gibran sebagai cawapresnya hanya karena faktor popularitas ayahnya, bukan karena kapasitas Gibran," ungkap Dedi.

Menurut Dedi, sebenarnya Prabowo sudah memiliki kandidat yang cukup kuat untuk dijadikan cawapresnya, yaitu Erick Thohir ataupun Airlangga Hartarto.

Menurutnya, Airlangga jelas memiliki Partai Golkar. Begitu juga Erick Thohir yang dari sisi nama baik dan reputasi politik dan kinerja yang baik.

Baca juga : Seru! Ganjar Pranowo Color Run Di Kabupaten Bandung Diikuti Ratusan Peserta

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, memiliki pandangan yang sama.

Menurutnya, Anies Baswedan yang akan mendapatkan durian runtuh. Menurutnya, Prabowo dan Jokowi memiliki pendukung yang berbeda.

“Butuh waktu untuk rekonsiliasi antar pendukung,” kata Adi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.