Dark/Light Mode

Dukungan Jadi Cawapres Terus Mengalir, Gibran Sadar Sedang Disorot

Kamis, 12 Oktober 2023 08:45 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal usia Capres-Cawapres yang dijadwalkan akan dibacakan Senin (16/10/2023), dukungan kepada Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi Cawapres mendampingi Prabowo Subianto, terus mengalir. Mendapat banyak dukungan seperti itu, putra sulung Presiden Jokowi yang juga Wali Kota Solo itu, sadar kini sedang disorot. 

Dukungan teranyar kepada Gibran agar menjadi Cawapres Prabowo datang dari DPC Gerindra Solo, Selasa (10/10/2023). Sehari sebelumnya, dukungan juga datang dari DPC Gerindra Tangerang Selatan, dan sejumlah kelompok relawan Jokowi. 

Menanggapi dukungan tersebut, Gibran tak mau ambil pusing. Ia bahkan mengaku tak tahu menahu soal dukungan yang datang dari Partai Gerindra itu. "Tanya Gerindra. Enggak ada tanggapan apa-apa," kata Gibran, saat ditemui di Balaikota Solo, Rabu (11/10/2023).

Suami Selvi Ananda ini mengakui memang menerima banyak dukungan. Bentuk dukungannya macam-macam. Bukan hanya diusulkan menjadi Cawapres, ada juga yang mendukung agar menjadi Gubernur Jawa Tengah atau kembali mencalonkan sebagai Wali Kota Solo. Gibran merasa, dukungan itu wajar saja. "Karena kelompok relawan dan warga kan seperti itu (memberi dukungan)," ungkapnya. 

Soal dukungan, Gibran mengaku, akan mempertimbangkan semua dukungan yang datang kepadanya. Termasuk dukungan menjadi Cawapres. "Kami tampung dahulu semua masukan dari relawan, warga dari partai lain. Kan, ditampung semua. Pengambilan keputusannya, nanti lah ya," ujarnya.

Baca juga : Resmi Diumumkan Sebagai Tersangka, SYL Segera Datangi KPK

Meski dukungan kepada Gibran terus mengalir, Gibran tak bisa langsung menerimanya. Pasalnya, Gibran terganjal aturan batas usia Cawapres. Menurut aturan dalam Undang-Undang Pemilu, batas usia minimal Cawapres adalah 40 tahun. Saat ini Gibran baru berumur 36 tahun.

Namun, aturan itu kini sedang digugat di MK dan rencananya akan diputus pada Senin depan. Soal rencana sidang putusan itu, Gibran mengaku, tak mengikuti perkembangan. Ia pun meminta tidak selalu dikait-kaitkan atas isu pencalonan Cawapres. 

”Silakan fokus ke penggugatnya. Jangan semuanya ke saya. Itu yang menggugat ada Pak Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur). Siapa tahu beliau yang ingin jadi Cawapres,” elak Gibran. 

Sementara, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengakui, mendapat banyak masukan agar menjadikan Gibran sebagai Cawapres. Usulan itu tak hanya dari DPC Gerindra dan kelompok relawan, tapi juga datang dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM). Melihat perkembangan tersebut, eks Danjen Kopassus itu menyatakan akan menerima usulan tersebut. 

"Bagaimana kalau memang itu kehendak rakyat? Ini kami tidak bicara kehendak elite," ujar Prabowo, di depan rumah pribadinya di Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023).

Baca juga : Satria Usulkan Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Meski begitu, Prabowo mengatakan, akan tetap menunggu hasil putusan MK yang rencananya akan digelar Senin 16 Oktober 2023. Prabowo mengungkapkan, usulan soal Gibran akan dibahas bersama parpol koalisi. Menurut dia, masih ada waktu yang cukup untuk menentukan Capres hingga masa pendaftaran Capres-Cawapres di KPU pada 19-25 Oktober 2023. 

"Jadi sampai saat terakhir daftar, semua kemungkinan bisa-bisa saja," kata Prabowo.

Apa tanggapan PDIP terkait kadernya diincar Prabowo jadi Cawapresnya? Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mewanti-wanti Gibran soal konsekuensi saat menerima usulan soal Cawapres. Dia mengatakan, jika Gibran menerima usulan menjadi Cawapres, artinya Gibran bukan lagi kader banteng.

"Ya otomatis (hangus keanggotaannya) toh ya. Yang mencalonkan itu siapa, di mana, sebagai apa?" kata Rudy, sapaannya, di Solo, Selasa (10/10/2023).

Meski begitu, Rudy menyerahkan keputusan itu kepada Gibran. "Yo rapopo (Ya enggak apa-apa). Wong itu semua tergantung Mas Gibran sendiri to. Mas Gibran sendiri mau dicalonkan sebagai Cawapresnya Pak Prabowo, yo hak Mas Gibran sendiri," ujarnya.

Baca juga : Nasib Gibran Ditentukan MK Minggu Ini

Sementara, Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam mengatakan, menjadikan Gibran sebagai Cawapres Prabowo memiliki dampak positif dan negatif. Sisi positifnya, Gibran bisa menjadi titik temu atau jalan tengah dalam penentuan Cawapres di KIM, yang sampai saat ini masih alot. Sosok Gibran dengan dukungan Jokowi bisa menggerus suara Ganjar Pranowo di basis-basis wilayah yang dikuasai PDIP di Jateng. 

Sisi negatifnya, kata dia, menjadikan Gibran sebagai Cawapres Prabowo akan membuat hubungan Gerindra dan PDIP memanas. PDIP akan merasa dilangkahi oleh Jokowi. Dengan situasi seperti ini, bukan tidak mungkin PDIP akan mengevaluasi total dukungan terhadap Jokowi, termasuk keluarganya seperti Wali Kota Medan Bobby Nasution. 

"Bisa jadi ini akan menjadi amunisi efektif menghantam legitimasi dan kredibilitas politik Presiden Jokowi," kata Umam, kemarin. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.