Dark/Light Mode

BMKG: Penanganan Kekurangan Air Global, Harus Ditangani Bersama

Jumat, 13 Oktober 2023 21:50 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam acara The 2nd Stakeholders Consultation Meeting (SCM)sebagai rangkaian 10th World Water Forum di Intercontinental Bali Resort, Bali, Jumat (13/10). (Foto: Dok BMKG)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam acara The 2nd Stakeholders Consultation Meeting (SCM)sebagai rangkaian 10th World Water Forum di Intercontinental Bali Resort, Bali, Jumat (13/10). (Foto: Dok BMKG)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemanasan global mengakibatkan meningkatnya temperatur di udara. Keadaan ini memberikan dampak pada semakin berkurangnya air tanah karena terjadinya penguapan yang cepat.

Dengan makin cepatnya penguapan, lambat laun akan memberikan pengaruh terhadap ketersediaan air bersih di bumi.

Baca juga : De Gea Digusur, MU Blunder

Hal itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam acara The 2nd Stakeholders Consultation Meeting (SCM) sebagai rangkaian 10th World Water Forum di Intercontinental Bali Resort, Bali.

"Diharapkan forum ini akan mampu meningkatkan komitmen dan kerja sama pengelolaan air global secara berkelanjutan di tengah kondisi bumi saat ini, sehingga kita perlu bekerja sama, berpikir bersama, dan memecahkan masalah bersama," kata Dwikorita Jumat (13/10).

Baca juga : Ketua MK Raih Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 Perpusnas

Dwikorita menambahkan, perubahan iklim memberi tekanan pada sumber daya air yang sudah langka, sehingga menimbulkan titik-titik panas air, meningkatnya kerentanan pada kantung-kantung pangan dunia.

Bahkan, Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan bahwa lebih dari 500 juta petani kecil, yang menghasilkan 80 persen sumber pangan dunia, merupakan kelompok yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

Baca juga : Atasi Stunting Di DKI Butuh Tenaga Ekstra

Menurutnya, dampak variabilitas dan perubahan iklim seringkali dirasakan melalui air. Dinamika siklus air dan interaksinya dengan manusia mengakibatkan bervariasinya pola spatio-temporal ketersediaan sumber daya air.

"Dampak ekstrem yang berhubungan dengan air mempengaruhi kehidupan, pembangunan, dan keberlanjutan ekosistem, masyarakat dan individu," ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.