Dark/Light Mode

Tambah Brutal, KKB Semakin Rugikan Warga Papua

Minggu, 22 Oktober 2023 16:27 WIB
Tim Damai Satgas Cartenz berhasil mengevakuasi 23 pekerja ke Timika, Jumat. Jenazahnya diterbangkan ke Toraja melalui Makassar, Sabtu (21/10/23).
Tim Damai Satgas Cartenz berhasil mengevakuasi 23 pekerja ke Timika, Jumat. Jenazahnya diterbangkan ke Toraja melalui Makassar, Sabtu (21/10/23).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangunan fasilitas umum di Papua semakin tersendat akibat ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Terakhir, KKB menyerang para pekerja puskesmas di Kepala Air, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (19/10/23).

Berdasarkan klaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XVI Yahukimo, serangan tersebut mengakibatkan satu orang pekerja tewas, dua orang dalam keadaan kritis. Sedangkan 19 pekerja lainnya dilaporkan selamat.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani. Dia mengatakan, selain korban tewas, terdapat juga dua pekerja bangunan Puskesmas yang terkena anak panah.

Baca juga : Umumkan Harga Stok Pangan Di Medsos Dong

"Kamis siang telah terjadi penyerangan terhadap para pekerja pembangunan Puskesmas Kepala Air Kabupaten Puncak, 19 orang pekerja berhasil selamat, dua terkena panah dan satu meninggal dunia," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/10/23).

Tim Damai Satgas Cartenz berhasil mengevakuasi 23 pekerja ke Timika, Jumat. Jenazahnya diterbangkan ke Toraja melalui Makassar, Sabtu (21/10/23).

Tak hanya pekerja Puskesmas, kebrutalan KKB menyasar warga sipil lain Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, dan Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Baca juga : Kunker Ke Sulteng, Wapres Akan Resmikan Kawasan Pangan

Berdasarkan keterangan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, aksi penembakan yang dilakukan KKB terhadap para pendulang emas menyebabkan tujuh orang meninggal dunia.

Kejadian itu berlangsung di kawasan penambangan Kali I Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Senin (16/10).

Tim Damai Cartenz dan Polres Yahukimo telah mengevakuasi 52 pendulang emas. Termasuk tujuh orang yang meninggal akibat ditembak KKB.

Baca juga : WSBK Portugal, Bautista Yakin Pertahankan Juara

Sebelumnya, KKB menuding bahwa diantara para pendulang emas terdapat intelejen TNI Polri yang menyamar. Tudingan tersebut yang memicu terjadi penyerangan terhadap warga sipil di lokasi penambangan.

Klaim itu disampaikan oleh anggota KKB Papua yang terlibat dalam penyerangan ke lokasi kejadian. Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang disebarkan melalui media sosial.

Dalam video tersebut, KKB mengklaim berhasil menembak mati intelejen yang menyamar sebagai pendulang emas.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.