Dark/Light Mode

Jokowi: Bumi Kita Tengah Sakit, Diprediksi 210 Juta Orang Krisis Air

Rabu, 1 November 2023 01:05 WIB
Presiden Jokowi bersama Tamu Undangan Memukul Kulkul setelah Membuka World Hydropower Congress di Bali (31/10/2023). Foto: Muchlis Jr/BPMI Setpres
Presiden Jokowi bersama Tamu Undangan Memukul Kulkul setelah Membuka World Hydropower Congress di Bali (31/10/2023). Foto: Muchlis Jr/BPMI Setpres

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi secara resmi membuka World Hydropower Congress 2023 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali. 

Dalam sambutannya, Presiden mengharapkan forum tersebut dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan bagi bumi yang lebih lestari.

“Saya mengapresiasi terselenggaranya World Hydropower Congress 2023 ini yang memilih lokasi di Indonesia. Semoga keindahan alam Bali, dapat menginspirasi dan menghasilkan rekomendasi bagi bumi yang lebih lestari karena memang bumi kita tengah sakit,” ujar Presiden, Selasa (31/10).

Menurut Kepala Negara, saat ini PBB telah menyebut bumi sudah bukan lagi mengalami pemanasan global, tetapi telah memasuki fase pendidihan global. Jika kenaikan suhu bumi dibiarkan mencapai lebih dari 1,5 derajat Celsius, maka diprediksi akan membawa bencana bagi banyak orang di berbagai belahan dunia.

Baca juga : Survei Terbaru: Ganjar-Mahfud Teratas, AMIN Diprediksi Kandas Di Putaran Pertama

“Diprediksi akan mengakibatkan 210 juta orang mengalami kekurangan air, 14 persen populasi akan terpapar gelombang panas, dan 290 juta rumah akan terendam banjir pesisir, dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen, dan ini adalah ancaman yang nyata bagi kita semuanya,” jelasnya.

Jokowi mengatakan, bahwa Indonesia berkomitmen penuh mempercepat transisi energi melalui penambahan energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar karena Indonesia kaya potensi energi hijau. Berdasarkan hitungan, potensi energi hijau Indonesia diperkirakan mencapai 3.600 gigawatt, baik yang bersumber dari matahari, angin, panas bumi, arus laut, ombak, bioenergi, dan hidro.

Terkait potensi hidro, Jokowi melanjutkan, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensial dan 128 di antaranya adalah sungai besar seperti Sungai Mamberamo di Papua yang memiliki potensi 24 ribu megawat. 

Kemudian, Sungai Kayan di Kalimantan Utara memiliki potensi 13 ribu megawatt yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk Green Industrial Park di Kalimantan.

Baca juga : Jokowi: Saya Tidak Mencampuri Urusan Capres Dan Cawapres

“Sekali lagi, ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus,” imbuhnya.

Namun, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan, salah satunya terkait lokasi sumber hidro yang posisinya jauh dari pusat kebutuhan listrik. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah membuat cetak biru (blueprint) percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi tenaga hidro menuju pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pertumbuhan industri sehingga nilai kemanfaatannya menjadi lebih tinggi.

Selain itu, Presiden Jokowi menyebut, tantangan lainnya adalah pendanaan dan alih teknologi. Menurutnya, kedua hal tersebut membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia.

“Saya berharap World Hydropower Congress ini dapat menjadi forum kolaborasi yang menghasilkan rekomendasi kebijakan dan meningkatkan investasi untuk pemanfaatan energi air bagi ekonomi hijau yang berkelanjutan,” tandasnya.

Baca juga : Safari Politik Ke Kiai-kiai Jateng, Cak Imin Yakin Dapet 10 Juta Suara

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Presiden International Hydropower Association (IHA) Malcolm Turnbull, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, dan Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. Selain itu hadir juga sejumlah menteri bidang energi dari negara lain.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.