Dark/Light Mode

Cerita Kekaguman Dunia Pada Spirit of Bandung

Arah Politik Luar Negeri Anies

Kamis, 9 November 2023 20:50 WIB
Anies Baswedan saat bertemu para Duta Besar.
Anies Baswedan saat bertemu para Duta Besar.

RM.id  Rakyat Merdeka - Bakal Calon Presiden Anies Baswedan bercerita tentang pandangan orang luar negeri terhadap semangat Bandung atau Spirit of Bandung, terkait Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar di Bandung, Jawa Barat pada 1955.

Pada 2011 ketika masih aktif di kampus, Dubes Kanada untuk Indonesia akan berdiskusi dengannya. Kemudian, Anies membaca curiculum vitae (CV) dari dubes tersebut. Di CV-nya, tertulis sang Dubes Kanada pernah membuat disertasi mengenai “The Spirit of Bandung and The Independent Movements Across Africa”.

Baca juga : Garuda Muda Adaptasi Bertanding Malam Hari

“Saat dia datang, saya tanya ‘Pak Dubes, mengapa disertasi Bapak tentang Spirit of Bandung?’ Lalu dia cerita, kalau lulus sarjana, menjadi diplomat muda ditempatkannya di Afrika. Ke mana saja dia berkeliling dan bertemu, semua orang menyebut Bandung, Bandung, Bandung. Lalu, apa ini Bandung menurut dia,” cerita Anies, mengawali pidatonya dalam acara Arah dan Strategi Politik Luar Negeri di CSIS, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Kemudian Dubes Kanada itu mencoba membaca dan mengetahui, betapa inspiratifnya dari peristiwa KAA Bandung yang sangat luar biasa.

Baca juga : Kulineran Di Pasar Badung Bali, Ganjar Pranowo Diserbu Warga Dan Pedagang

Pada 2015, ketika perayaan 60 Tahun KAA Bandung, saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies juga menjadi among tamu untuk kepala-kepala negara yang datang.

“Kebetulan saya dapat among tamunya dari Afrika Selatan. Saya ngobrol dengan mereka, dan lagi-lagi mereka cerita (mengenai KAA), ‘kami tidak hadir, tapi cerita dari orang tua generasi sebelumnya tentang Konferensi Asia Afrika itu luar biasa.’"

Baca juga : Kejagung Usut Perusahaan Biofuel Milik Surya Darmadi

Bahkan, orang di sebelahnya, aku Anies, yang dari Afrika Selatan bercerita, Nelson Mandela saat itu ingin langsung berangkat ke Bandung. Namun, mereka memutuskan kalau Nelson keluar, mungkin dia tidak akan dibolehkan kembali lagi ke Afrika Selatan. Jadi, diputuskan Mandela tidak pergi. Lima tahun kemudian, Nelson memang ditangkap dan baru dibebaskan 29 tahun kemudian.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.