Dark/Light Mode

Hari Bakti PU Ke-78, Jokowi: Investor Tidak Akan Datang Jika Infrastruktur Jelek

Senin, 4 Desember 2023 13:31 WIB
Presiden Jokowi saat ditemui awak media di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/12). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Presiden Jokowi saat ditemui awak media di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/12). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menekankan prioritas pembangunan infrastruktur selama sembilan tahun pemerintahannya dalam silaturahmi dengan para penggiat infrastruktur dalam rangka Hari Bakti PU Ke-78 di Istana Negara, Jakarta pada Senin (4/12).

Dalam acara itu, Jokowi menyoroti beragam infrastruktur, mulai dari konektivitas jalan hingga pelayanan masyarakat. Menurutnya, infrastruktur sangat dibutuhkan Indonesia agar 17 ribu pulau bisa saling terhubung. Baik infrastruktur dalam bentuk jalan, airport hingga seaport.

Menurut Jokowi, infrastruktur dapat meningkatkan efisiensi biaya logistik, mendukung daya saing investasi negara, dan bisa menjadi pemersatu bangsa. 

Selain itu, infrastruktur juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi baru, konektivitas sosial, dan keberagaman budaya.

Baca juga : Mahfud MD: Indonesia Tak Akan Berkah Jika Pemilunya Tak Baik

"Investor tidak akan datang jika infrastruktur kita jelek," kata Jokowi. 

Jokowi merinci bahwa pembangunan infrastruktur telah meningkatkan daya saing Indonesia. Ia mencatat peringkat Global Competitiveness Index yang naik dari 54 pada 2014 menjadi 51 saat ini.

“Artinya meningkat meskipun juga belum melompat," lanjutnya.

Meskipun ada peningkatan, Jokowi bilang Indonesia masih harus bekerja lebih keras lagi mengejar ketertinggalannya dibanding negara lain, seperti China.

Baca juga : Soal Palestina, Jokowi Akui Tak Ditanggapi Biden

"Jalan tol di RRT berapa Pak Menteri, ada yang tahu? 190 ribu kilometer. Bendungan kita ini total hampir 300 bendungan, di Korea 20 ribu bendungan, di RRT seingat saya 98 ribu bendungan. Jadi masih jauh, masih perlu kerja keras," sebutnya.

Meski demikian, capaian pembangunan infrastruktur Indonesia terlihat dari sejumlah proyek besar, termasuk 42 bendungan, irigasi 1,2 juta hektare lahan, jalan tol 2.143 kilometer, dan 8,2 juta rumah melalui Program Sejuta Rumah hingga pos lintas batas negara (PLBN) di sejumlah daerah.

Presiden memberikan apresiasi pada Kementerian PUPR atas kecepatan dan kerja kerasnya, namun mengingatkan perlunya perencanaan yang lebih komprehensif. 

PUPR diapresiasi karena konsisten mendahului dalam realisasi anggaran, dan Jokowi berharap kementerian lain meniru kecepatan tersebut.

Baca juga : FPKS Kirim Surat Ke PBB, Minta Tindakan Tegas Hentikan Agresi Israel Di Gaza

"Januari itu pasti sudah mulai karena kontraknya sebelum, itu yang saya lihat, dibanding dengan kementerian yang lain selalu mendahului, itu yang bagus, Januari sudah langsung mulai," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.