Dark/Light Mode

Ketua KPI Ajak IKAJI Usung Narasi Pemilu Damai

Rabu, 13 Desember 2023 20:42 WIB
Deklarasi Ikatan Jurnalistik Indonesia (IKAJI), di Gedung RRI, Jakarta Pusat, Rabu (13/12). (Foto: USU/RM)
Deklarasi Ikatan Jurnalistik Indonesia (IKAJI), di Gedung RRI, Jakarta Pusat, Rabu (13/12). (Foto: USU/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah mengajak Ikatan Jurnalis Indonesia (IKAJI) untuk mengusung narasi Pemilu damai. Menurutnya, peran organisasi kewartawanan sangat penting dalam memberitakan berbagai informasi sekitar pesta demokrasi.

Pernyataan itu disampaikan Ubaidillah saat menghadiri Deklarasi IKAJI, di Gedung RRI, Jakarta Pusat, Rabu (13/12). Ubaid mengatakan, dengan jargon Fachrodin berkemajuan, IKAJI tidak perlu malu-malu menunjukkan bahwa organisasi itu lahir dari rahim Muhammadiyah.

Menurutnya, Muhammadiyah bersama Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran penting dalam memajukan bangsa Indonesia. Banyak amal saleh dan kegiatan keagamaan yang dilakukan. Tentu, berbagai kegiatan keagamaan itu harus didukung dengan pemberitaan, sehingga masyarakat bisa mengetahuinya

Baca juga : Ketua KPK Ngaku Nyesel Debat Capres Di KPU Tadi Malam, Kenapa?

“Ketika masalah Palestina, Muhammadiyah punya kepedulian besar. Itu harus ditopang oleh teman-teman jurnalis,” paparnya, saat memberikan sambutan. Kata dia, pemberitaan terhadap kegiatan sosial harus terus dilakukan.

Ke depannya, lanjut Ubaid, IKAJI bisa bersinergi dengan KPI dalam berbagai kegiatan. Saat ini, lembaganya hanya berwenang melakukan pengawasan terhadap televisi dan radio. KPI tidak memiliki kewenangan untuk mengawasi media lain, seperti media sosial. 

Menurutnya, penggunaan media sosial harus diatur, karena banyak sekali masyarakat Indonesia yang memiliki media sosial. Namun, sampai saat ini, belum ada pengawasan khusus terhadap media sosial. 

Baca juga : Debat Pilpres Diyakini Pengaruhi Rasionalitas Pemilih

“Hari ini, medsos belum ada pengawasan. Itu harus diatur. Karena setiap pagi, yang kita buka pertama kali adalah HP. Kita ingin melihat ada berita apa hari ini. Maka medsos harus diawasi,” ungkap alumnus UIN Syarif Hidayatullah itu.

Ubaid mengatakan, KPI sedang menunggu revisi Undang-Undang (UU) Penyiaran. Dengan harapan, KPI bisa mempunyai kewenangan baru mengawasi media sosial. “Tentu kita perlu kerja sama dengan kampus, IKAJI. Jadi tidak hanya medianya, tapi juga organisasi profesinya,” paparnya.

Dia menambahkan, kondisi industri penyiaran sekarang tidak baik-baik saja. Bahkan, ada lembaga penyiaran yang tidak menyuguhkan berita. Sepanjang hari yang disiarkan hanya hiburan. Hal itu jelas menyalahi aturan. Lembaga penyiaran harus tetap menyiarkan berita. Apalagi menjelang pemilu seperti saat ini.

Baca juga : Program Pertamina Dipuji

Dalam menghadapi Pemilu 2024, Ubaid mengajak IKAJI untuk terus mengusung narasi Pemilu damai. Hal tersebut penting dilakukan agar pesta demokrasi lima tahunan itu berjalan dengan lancar dan aman.

“Marilah menuju Pemilu 2024, dengan memberitakan narasi damai. Pemilu kegiatan lima tahunan, semoga kita mendapatkan pemimpin terbaik,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.