Dark/Light Mode

Sastrawan Prof Abdul Hadi WM Meninggal Dunia, Ilmuwan Rusia Kenang Karyanya

Jumat, 19 Januari 2024 21:07 WIB
Wakil Presiden Persatuan Nusantara, Prof Madya Dr Victor A. Pogadaev bersama almarhum Prof Abdul Hadi WM. (Foto: Ist)
Wakil Presiden Persatuan Nusantara, Prof Madya Dr Victor A. Pogadaev bersama almarhum Prof Abdul Hadi WM. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dunia kesusastraan Indonesia berduka. Prof Abdul Hadi Wiji Muthati (WM) meninggal dunia dini hari tadi, Jumat (19/1) pukul 03.36 WIB.

Sosok yang dikenal sebagai penyair, budayawan, dan ahli filsafat ini tutup usia di umur 77 tahun. 

Baca juga : Sah, Prof. Ardiansyah Jadi Guru Besar Ilmu Kimia Dan Biokimia Pangan Di U-Bakrie

Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, Vila Mahkota Pesona Jatiasih, Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Wakil Presiden Persatuan Nusantara, Prof Madya Dr Victor A. Pogadaev turut menyampaikan belasungkawa atas kabar duka tersebut. Baginya, Prof Abdul Hadi WM bukan hanya penyair ulung, tetapi juga telah menjadi sahabat baiknya.

Baca juga : Sebelum Meninggal, Lisa Dirawat Karena Epilepsi: Sempat Terjatuh Kening Berdarah

Ilmuwan Rusia ini mengatakan, Prof Abdul Hadi aktif bekerja sama dengan Persatuan Nusantara semasa hidupnya. Ia menyumbangkan beberapa makalah ke buku terbitannya “Kajian Melayu-Indonesia”. 

"Saya dengan rasa harum selalu ingat pertemuan dan pembicaraan kita di Kuala Lumpur pada tahun 2013 ketika kedua kita menerima Hadiah NUMERA. Tolong sampaikan takziah kami kepada keluarganya. Semoga rohnya dicucuri rahmat dan ditempatkan dalam kalangan orang yang beriman dan beramal soleh. Al Fatihah," tulis ahli sejarah dan budaya Asia Tenggara ini dalam suratnya, yang diterima RM.ID, Jumat (19/1).

Baca juga : Innalillahi, Rizal Ramli Meninggal Dunia Di RSCM, Ini Alamat Rumah Dukanya

Prof Abdul Hadi WM merupakan guru besar Universitas Paramadina Jakarta. Ia banyak meninggalkan warisan berharga dalam bentuk puisi imajinatif dengan sentuhan tasawuf, menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan. Karya dari pilar sastra Indonesia ini mengusung nuansa sufistik.

Puisinya diterjemahkan ke sejumlah bahasa asing, termasuk ke bahasa Rusia dan sudah menjadi kepunyaan sastra dunia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.