Dark/Light Mode

Sah, Prof. Ardiansyah Jadi Guru Besar Ilmu Kimia Dan Biokimia Pangan Di U-Bakrie

Jumat, 19 Januari 2024 14:51 WIB
Profesor Ardiansyah, Ph.D, menjadi guru besar pada bidang Ilmu Kimia dan Biokimia Pangan di Universitas Bakrie. (Foto : ist)
Profesor Ardiansyah, Ph.D, menjadi guru besar pada bidang Ilmu Kimia dan Biokimia Pangan di Universitas Bakrie. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Bakrie kembali mengukuhkan guru besar. Kali ini, yang dilantik adalah Profesor Ardiansyah, Ph.D, dosen prodi Teknologi Pangan, ahli pada bidang Ilmu Kimia dan Biokimia Pangan.

Secara resmi, Prof. Ardi dikukuhkan sebagai guru besar di ruang 1.2 Universitas Bakrie, Jakarta pada Kamis (18/1).

Acara pengukuhan dihadiri Ketua Yayasan Pendidikan Bakrie, Ratna Indira Nirwan Bakrie, Kepala LLDIKTI Wilayah III yang diwakili oleh Prita Ekasari, Rektor Universitas Bakrie, para Senat, dan Dosen di lingkungan Universitas Bakrie.

Rektor Universitas Bakrie, Prof. Sofia W Alisjahbana mengapresiasi capaian Prof. Ardi beserta keluarga menjadi guru besar.

“Hari ini kita mengukuhkan Prof. Ardi, salah satu putra terbaik Universitas Bakrie. Ini merupakan capaian luar biasa yang dapat dijadikan teladan yang memberikan semangat motivasi dan inspirasi pada kita semua,” ujar Prof. Sofia dalam keterangannya kepada media, Jumat (19/1).

Prof. Sofia menambahkan, Prof. Ardi berkontribusi besar melalui karya ilmiahnya di bidang Ilmu kimia dan Biokimia Pangan. 

Baca juga : Jubir OIKN Troy Pantouw: IKN Akan Jadi Kota Inklusif Dan Simbol Peradaban Baru

"Karyanya tidak hanya menjadi sumber inspirasi bagi para rekan dosen dan mahasiswa, tetapi juga memberikan dampak positif pada program studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie," jelasnya.

Sementara Ketua Yayasan Pendidikan Bakrie, Ratna Indira Nirwan Bakrie juga menyampaikan apresiasi besar atas capaian Prof. Ardi.

Menurut Ratna Bakrie, bidang yang ditekuni oleh Prof. Ardi merupakan bidang yang sangat menjadi perhatian seluruh Negara.

Masalah pangan, terutama ketersediaan pangan di masa-masa yang mendatang membutuhkan perhatian dan pemikiran yang sangat serius untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya krisis pangan dunia.

"Saya berharap karya ilmiah yang dihasilkan oleh Prof. Ardi dapat memberikan sumbangsih yang nyata bagi masyarakat Indonesia maupun bagi kemanusiaan pada umumnya," jelas Ratna Bakrie.

Selanjutnya, Prita Ekasari, M.Si mewakili LLDIKTI Wilayah III menyatakan  rasa bangganya kepada Universitas Bakrie yang kembali menambah satu Guru Besar.

Baca juga : Gabriel Attal Jadi Pemimpin Muda Di Prancis, Gibran Bisa Jadi Berikutnya

"Semoga dengan keahlian yang semakin kompleks, kita dapat memberikan kontribusi positif yang lebih besar. Penghargaan ini bukan hanya sekadar pujian, melainkan juga sebuah inspirasi dalam memajukan bangsa,” ungkapnya.

Beberapa rekan sejawat Prof. Ardi yakni Prof. Aman Wirakartakusumah, Ph.D (Rektor IPMI IBS); Prof. Hitoshi Shirakawa (Profesor of Laboratory of Nutrition, Tohoku University); Ir. Adhi S. Lukman (Ketua Umum GAPMMI); dan Prof. Slamet Budijanto (Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPM University) juga hadir.

Dalam ceramahnya, Prof. Ardi menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Bekatul (Rice Bran) sebagai Pilar Pangan Fungsional dan Nutrasetikal."

Dia menyoroti manfaat kesehatan dari bekatul yang dapat dikembangkan sebagai produk pangan kategori pangan fungsional dan nutrasetikal.

Dalam bekatul terdapat kandungan istimewa seperti protein, mineral, karbohidrat, vitamin, PUFA, dan berbagai senyawa bioaktif. 

Prof. Ardi menggarisbawahi pemanfaatan bekatul sebagai produk pangan di Indonesia masih sangat terbatas, sementara di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, Thailand, dan Vietnam sudah mengembangkan bekatul sebagai produk pangan mereka.

Baca juga : Ganjar-Mahfud Akan Jadikan Indonesia Lumbung Pangan Dunia

“Seperti diketahui bahwa pangan fungsional dapat memberikan manfaat di luar standar nilai gizi, pangan fungsional juga harus mengikuti mengikuti peraturan pangan yang berlaku. Untuk itu diperlukan peran pemerintah dalam membuat panduan pengujian,” pungkasnya.

Di akhir orasinya, Prof. Ardi berharap penemuan ini dapat turut memicu pembahasan tentang kajian pangan fungsional khususnya di Indonesia, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan lainnya.

"Ini tidak hanya merayakan prestasi akademis, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi di Indonesia," jelasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.