Dark/Light Mode

Lanjutkan Program Jokowi

Pemerintahan Prabowo Tak Perlu Tim Transisi

Minggu, 25 Februari 2024 08:50 WIB
Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Foto: Antara Foto/Hafidz Mubarak A/Spt)
Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Foto: Antara Foto/Hafidz Mubarak A/Spt)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain akan melibatkan Presiden Jokowi dalam penyusunan kabinetnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dipastikan tidak akan membentuk pemerintahan transisi setelah ditetapkan sebagai presiden dan wapres. Alasannya, karena pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan kelanjutan pemerintahan Jokowi.

Tidak diperlukannya tim transisi pada pemerintahan Prabowo-Gibran ini, diungkapkan Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Sebagai pendukung Prabowo-Gibran, Bahlil menyebut gambaran kabinet Prabowo-Gibran tak akan jauh beda dengan pemerintahan Jokowi.

“Kalau yang sekarang kan melanjutkan. Jadi, menurut pendapat saya, nggak perlu ada transisi, tetapi bagaimana bisa tim itu disatukan untuk melanjutkan yang sudah ada. Tinggal dilihat apa yang harus diperbaiki, dan apa yang harus dilanjutkan,” kata Bahlil, di Makara Art Center, Kampus UI Depok, Sabtu (24/2/2024).

Awalnya, Bahlil ditanya soal wajah kabinet Prabowo-Gibran yang berseliweran di media sosial. Dalam poster tersebut, Bahlil kembali menjabat sebagai menteri investasi.

Baca juga : Akan Dibahas Di Sidang Kabinet, Makan Siang Gratis Masuk APBN 2025

Kata Bahlil, poster tersebut tidaklah benar alias hoaks. Lagipula, pemerintahan yang sah saat ini adalah Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Jokowi. Adapun kabinet selanjutnya menjadi hak prerogatif Prabowo.

Menariknya, mantan Ketum HIPMI itu, justru menyatakan tak ada tim transisi dari pemerintahan Jokowi ke pemerintahan Prabowo. Mengingat, Ketum Partai Gerindra itu hanya melanjutkan program yang ada.

Apa yang disampaikan Bahlil juga dibenarkan Juru Bicara Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi. Menurutnya, visi TKN Prabowo-Gibran adalah melanjutkan dan menyempurnakan pemerintahan Jokowi.

“Jadi, itu tidak berubah. Beberapa prestasi dari pemerintahan Pak Jokowi akan kita pertahankan dan akan kita tingkatkan, jika ada beberapa program pemerintah Pak Jokowi yang masih kurang akan kita perbaiki dan kita sempurnakan,” ulas Viva.

Baca juga : JK Benarkan Mau Ketemu Megawati

Ia yakin, Kabinet Indonesia Maju akan tetap fokus menyelesaikan pemerintahan dengan baik. Sehingga, masyarakat tak perlu khawatir pelayanan yang diberikan Pemerintah akan berkurang kualitasnya.

“Saya sangat yakin bahwa menteri-menteri Pak Jokowi akan terus berjuang, bekerja secara maksimal untuk menyempurnakan lagi program-program yang bermanfaat buat masyarakat, bangsa, dan negara,” tutur Viva.

Pakar Hukum dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah Castro menguatkan argumen tak perlu ada tim transisi di pemerintahan Prabowo.

“Kalau senyawanya sama, buat apa tim transisi. Tim transisi itu dibutuhkan untuk peralihan dari satu entitas politik ke entitas politik lainnya,” ulas Herdiansyah, saat dihubungi, Sabtu (24/2/2024).

Baca juga : AHY Makin Gesit

Menurutnya, di tahun 2014, Jokowi-JK sebagai pemenang Pilpres memiliki program yang berbeda dengan Presiden SBY. Sehingga saat itu, Jokowi-JK membentuk tim transisi. Sedangkan saat ini, tak ada bedanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.