Dark/Light Mode

LSI Beberkan Penyebab Kekalahan Ganjar-Mahfud Di Pilpres

Senin, 26 Februari 2024 09:34 WIB
Paparan hasil survei LSI. (Foto: YouTube LSI)
Paparan hasil survei LSI. (Foto: YouTube LSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan memaparkan, hasil temuan lembaganya mengenai penyebab kekalahan pasangan Capres-Cawapres 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. 

Kata Djayadi, PDIP sebagai pengusung utama Ganjar-Mahfud tidak lagi dipilih oleh pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 lalu. Mereka beralih pilihan ke pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

"Migrasi suara ini terjadi sampai dengan hari H, sampai dengan sekarang, yang masih merefleksikan hari H itu," kata Djayadi seperti dikutip pada Senin (26/2/2024). 

Ia menjelaskan pemilih Jokowi-Ma'ruf dari basis PDIP yang mendukung Ganjar di Pilpres 2024 sebesar 56 persen. Perolehan suara itu menurun dari survei Januari sebesar 69,2 persen dan survei awal Februari sebesar 63,3 persen.

Baca juga : Ganjar-Mahfud Berjaya

"Sebaliknya, pasangan Prabowo naik signifikan," ujarnya. 

Pada survei Januari misalnya, pendukung Jokowi-Ma'ruf dari basis PDIP yang mendukung Prabowo-Gibran sebesar 15,1 persen. Naik menjadi 25,9 persen pada survei awal Februari dan menjadi 36,9 persen di survei pasca-Pemilu yang merefleksikan hari H Pemilu.

"Jadi salah satu penjelas mengapa pasangan Ganjar-Mahfud atau pasangan 03 itu tidak mampu memenangkan pertarungan atau suaranya seperti itu, antara lain karena mereka tidak mampu mempertahankan loyalitas dari pemilih PDIP untuk tetap memilih pasangan yang diajukan oleh PDIP," urai dia. 

Lebih jauh, LSI juga memotret tren dukungan pemilih Jokowi-Ma'ruf dari basis selain PDIP yang terus pindah pada pasangan Prabowo-Gibran. "Pada saat ini mencapai 66 persen dari pemilih Jokowi-Ma'ruf yang 2019 lalu yang non PDIP, memilih 02," beber dia. 

Baca juga : KPU Putuskan Hitung Suara Ulang Di 1.747 TPS

Sebagian dari pemilih Jokowi-Ma'ruf yang non-PDIP itu juga memilih pasangan Anies-Muhaimin. Persentasenya sebesar 23,5 persen. Di pemilih Jokowi-Ma'ruf yang bukan PDIP, Ganjar-Mahfud meraih dukungan sebesar 10,2 persen.

"Itulah yang menjelaskan mengapa Anies keluar sebagai pemenang kedua. Ganjar terus mengalami penurunan dukungan di kalangan pemilih Jokowi-Ma'ruf yang bukan PDIP," ucap Djayadi. 

Sementara itu, dukungan dari pemilih Prabowo-Sandi di 2019, mayoritas tetap memilih Prabowo-Gibran di 2024.

"Dukungan untuk Prabowo di kalangan yang dulunya memilih Prabowo di 2019 itu bisa dipertahankan cukup baik oleh Prabowo hampir mencapai 60 persen. Yang pindah ke Anies tadinya sebelum hari H itu mencapai 40 persenan tapi sekarang tinggal di kisaran 32 persen," pungkas dia. 

Baca juga : Sudah 13 Pemimpin Negara Ucapkan Selamat ke Prabowo Atas Keunggulan di Pilpres

Adapun survei LSI ini diselenggarakan pada 19-21 Februari 2024. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing. Dengan metode itu, dipilih sebanyak 1.211 responden. Wawancara responden dilakukan lewat telepon. Margin of error survei sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.